Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, akan melakukan survei sekurangnya pada 640 rumah tangga di Kota Minyak pada program Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Program itu segera diikuti dengan riset kesehatan dasar, program survei dari Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

"Setelah kami melakukan pencacahan Susenas di bulan Maret, maka selanjutnya dilakukan riset tentang kondisi kesehatan di bulan April dengan sample yang sama," kata Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid, Selasa.

Survei sampel itu diambil terpisah-pisah dari berbagai wilayah Kota Balikpapan. Hal-hal yang akan disurvei adalah kondisi sosial ekonomi, yaitu tentang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan konsumsi.

"Petugas survei akan mulai dari menanyakan hal seperti bagaimana keadaan rumah keluarga, status kepemilikan, terbuat dari apa, luasnya berapa, bagaimana keluarga itu memanfaatkan listrik, volume penggunaan air, lokasi dan sarana pembuangan sampah, dan sanitasi, aktivitas keluarga tersebut selama satu minggu, hingga pengeluaran atau konsumsi rumah tangga.

Akan ditanyakan juga pendidikan para anggota keluarga, termasuk biaya yang disisihkan untuk pendidikan tersebut.

Petugas akan kembali lagi ke sampel keluarga yang sama untuk survai kesehatan nasional di bulan April. BPS berharap mereka yang dicacah pada bulan Maret tetap ada dan bersedia untuk dicacah lagi di bulan April, sebab tidak akan ada penggantian sampel.

"Hasilnya akan dirilis pada akhir 2018," kata Nur Wahid lagi.

Hasil Susenas menjadi satu patokan bagi pemerintah untuk menentukan arah pembangunan nasional, yang pada praktiknya berupa penyediaan atau perbaikan infrastruktur, kemudahan mendapatkan akses berbagai layanan, terutama kesehatan, hingga permodalan usaha.

"Hasil Susenas itu satu sandaran kebijakan pemerintah agar pembangunan lebih tepat sasaran," kata Nur Wahid.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018