Samarinda (Antaranews Kaltim) - Provinsi Kalimantan Timur pada periode Januari - November 2017 mendatangkan (impor) berbagai komoditas dari sejumlah negara penghasil bernilai 2,86 miliar dolar AS berupa bahan bakar mineral, produk pertanian dan hasil industri.
"Impor sebesar 2,86 miliar dolar AS tersebut mengalami penurunan 15,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3,39 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Jumat.
Jika dikonversi menjadi rupiah, maka nilai impor yang mencapai 2,86 miliar dolar itu setara dengan Rp38,09 triliun dengan catatan tiap dolar AS rata-rata sama dengan Rp13.300.
Berbagai komoditas yang didatangkan Kaltim pada periode Januari - November 2017 adalah bahan bakar mineral dengan nilai 2,123 miliar dolar, mengalami penurunan 11,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,4 miliar dolar.
Bahan bakar mineral yang diimpor pada 2017 tersebut terdiri dua jenis, yakni migas dan nonmigas. Untuk migas dengan nilai 2,120 miliar dolar, sedangkan untuk nonmigas yang di dalamnya terdapat batu bara dengan nilai 2,69 juta dolar.
Sedangkan komoditas nonmigas selain batu bara yang diimpor Kaltim pada periode 2017 antara lain mesin dan peralatan elektris serta bagiannya dengan nilai 92,33 juta dolar, naik 8,95 persen ketimbang periode yang sama tahun 2016 tercatat 84,75 juta dolar.
Kemudian lanjut dia, impor reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis senilai 321,27 juta dolar, minus 33,32 juta dolar ketimbang sebelumnya yang sebesar 481,83 juta dolar.
Berikutnya impor karet dan barang daripadanya senilai 64,04 juta dolar, naik 20,50 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 53,15 juta dolar.
Selanjutnya impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api senilai 71,69 juta dolar, barang dari besi atau baja 42,05 juta dolar, pupuk 55,20 juta dolar, bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat yang mudah terbakar 26,32 juta dolar, dan impor barang dari batu, plester, semen, asbes, mika dan semacamnya senilai 6,34 juta dolar.
Untuk impor migas di periode Januari - November 2017 lanjut Habibullah, antara lain berasal dari Nigeria senilai 672,46 juta dolar, dari Azerbaijan 351,18 juta dolar, Libyan 52,56 juta dolar, Korea Selatan 279,98 juta dolar, dan impor migas dari Iran dengan nilai 25,85 juta dolar.
"Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Jepang senilai 113,04 juta dolar, Singapura 86,62 juta dolar, Amerika Serikat 81,73 juta dolar, Tiongkok 108,37 juta dolar, Jerman 51,45 juta dolar, Prancis 37,25 juta dolar, Australia 49,93 juta dolar, dan impor migas dari Italia senilai 15,48 juta dolar," ucap Habibullah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Impor sebesar 2,86 miliar dolar AS tersebut mengalami penurunan 15,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 3,39 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Jumat.
Jika dikonversi menjadi rupiah, maka nilai impor yang mencapai 2,86 miliar dolar itu setara dengan Rp38,09 triliun dengan catatan tiap dolar AS rata-rata sama dengan Rp13.300.
Berbagai komoditas yang didatangkan Kaltim pada periode Januari - November 2017 adalah bahan bakar mineral dengan nilai 2,123 miliar dolar, mengalami penurunan 11,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 2,4 miliar dolar.
Bahan bakar mineral yang diimpor pada 2017 tersebut terdiri dua jenis, yakni migas dan nonmigas. Untuk migas dengan nilai 2,120 miliar dolar, sedangkan untuk nonmigas yang di dalamnya terdapat batu bara dengan nilai 2,69 juta dolar.
Sedangkan komoditas nonmigas selain batu bara yang diimpor Kaltim pada periode 2017 antara lain mesin dan peralatan elektris serta bagiannya dengan nilai 92,33 juta dolar, naik 8,95 persen ketimbang periode yang sama tahun 2016 tercatat 84,75 juta dolar.
Kemudian lanjut dia, impor reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis senilai 321,27 juta dolar, minus 33,32 juta dolar ketimbang sebelumnya yang sebesar 481,83 juta dolar.
Berikutnya impor karet dan barang daripadanya senilai 64,04 juta dolar, naik 20,50 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 53,15 juta dolar.
Selanjutnya impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api senilai 71,69 juta dolar, barang dari besi atau baja 42,05 juta dolar, pupuk 55,20 juta dolar, bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat yang mudah terbakar 26,32 juta dolar, dan impor barang dari batu, plester, semen, asbes, mika dan semacamnya senilai 6,34 juta dolar.
Untuk impor migas di periode Januari - November 2017 lanjut Habibullah, antara lain berasal dari Nigeria senilai 672,46 juta dolar, dari Azerbaijan 351,18 juta dolar, Libyan 52,56 juta dolar, Korea Selatan 279,98 juta dolar, dan impor migas dari Iran dengan nilai 25,85 juta dolar.
"Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Jepang senilai 113,04 juta dolar, Singapura 86,62 juta dolar, Amerika Serikat 81,73 juta dolar, Tiongkok 108,37 juta dolar, Jerman 51,45 juta dolar, Prancis 37,25 juta dolar, Australia 49,93 juta dolar, dan impor migas dari Italia senilai 15,48 juta dolar," ucap Habibullah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018