Samarinda (ANTARA Kaltim)-Selama periode Januari – September 2017 terjadi pemotongan ternak sapi dan kerbau betina produktif di Kaltim sebanyak 793 ekor. Hal itu diungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kaltim Dadang Sudarya pada Uji Publik Raperda Pengendalian Pemotongan Ternak Sapi dan Kerbau Betina Produktif.
"Tahun ini pemotongan terhadap betina produktif meningkat. Kita mencatat ada 793 ekor atau naik 23,41 persen dari tahun lalu hanya 14,24 persen dari 5.019 betina yang dipotong,†katanya.
Dia menyebutkan pada 2017 ini periode Januari-September total ternak sapi dipotong sebanyak 31.895 ekor terdiri betina 3.388 ekor dan jantan 28.507 ekor. Maka, dari jumlah ternak sapi yang dipotong terdapat sekitar 23,41 persen (793 ekor) adalah betina produktif yang selayaknya dilindungi atau tidak boleh dipotong.
Sementara pada tahun 2016 (periode Januari-Desember) telah dilakukan pemotongan ternak sapi/kerbau sebanyak 35.241 ekor terdiri jantan 30.222 ekor dan betina 5.019 ekor. Pemotongan ternak meliputi kabupaten dan kota se-Kaltim tanpa Mahakam Ulu (Mahulu) terdiri Samarinda sebanyak 12.910 ekor (jantan 12.262 ekor dan betina 648 ekor).
Balikpapan 10.664 ekor (jantan 7.786 ekor dan betina 2.878 ekor), Bontang 3.163 ekor (jantan 2.659 ekor dan betina 504 ekor) dan Kutai Kartanegara 2.199 ekor (jantan 2.162 dan betina 37 ekor).
Kutai Barat 1.219 ekor (jantan 1.055 ekor dan betina 164 ekor), Kutai Timur 361 ekor (jantan 355 ekor dan betina enam ekor), Paser 1.818 ekor (jantan 1.638 ekor dan betina 180 ekor).
Selanjutnya Penajam Paser Utara sekitar 841 ekor (jantan 829 ekor dan betina 12 ekor) dan Berau 2.066 ekor (jantan 1.476 ekor dan betina 590 ekor).
"Total pemotongan 35.241 ekor atau 5.019 ekor betina dan 14,24 persennya betina produktif. Tahun ini, dari 3.388 ekor betina dipotong sekitar 23,41 persen produktif. Presentasi ini menunjukkan peningkatan betina produktif dipotong," katanya.
Dia menambahkan 793 betina produktif dipotong (Januari-September) terdiri Balikpapan 266 ekor, Berau 48 ekor, Bontang 173 ekor, Kutai Kartanegara 61 ekor, Paser 221 ekor dan PPU 19 ekor dan Samarinda satu ekor. ( Humas Prov kaltim)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Tahun ini pemotongan terhadap betina produktif meningkat. Kita mencatat ada 793 ekor atau naik 23,41 persen dari tahun lalu hanya 14,24 persen dari 5.019 betina yang dipotong,†katanya.
Dia menyebutkan pada 2017 ini periode Januari-September total ternak sapi dipotong sebanyak 31.895 ekor terdiri betina 3.388 ekor dan jantan 28.507 ekor. Maka, dari jumlah ternak sapi yang dipotong terdapat sekitar 23,41 persen (793 ekor) adalah betina produktif yang selayaknya dilindungi atau tidak boleh dipotong.
Sementara pada tahun 2016 (periode Januari-Desember) telah dilakukan pemotongan ternak sapi/kerbau sebanyak 35.241 ekor terdiri jantan 30.222 ekor dan betina 5.019 ekor. Pemotongan ternak meliputi kabupaten dan kota se-Kaltim tanpa Mahakam Ulu (Mahulu) terdiri Samarinda sebanyak 12.910 ekor (jantan 12.262 ekor dan betina 648 ekor).
Balikpapan 10.664 ekor (jantan 7.786 ekor dan betina 2.878 ekor), Bontang 3.163 ekor (jantan 2.659 ekor dan betina 504 ekor) dan Kutai Kartanegara 2.199 ekor (jantan 2.162 dan betina 37 ekor).
Kutai Barat 1.219 ekor (jantan 1.055 ekor dan betina 164 ekor), Kutai Timur 361 ekor (jantan 355 ekor dan betina enam ekor), Paser 1.818 ekor (jantan 1.638 ekor dan betina 180 ekor).
Selanjutnya Penajam Paser Utara sekitar 841 ekor (jantan 829 ekor dan betina 12 ekor) dan Berau 2.066 ekor (jantan 1.476 ekor dan betina 590 ekor).
"Total pemotongan 35.241 ekor atau 5.019 ekor betina dan 14,24 persennya betina produktif. Tahun ini, dari 3.388 ekor betina dipotong sekitar 23,41 persen produktif. Presentasi ini menunjukkan peningkatan betina produktif dipotong," katanya.
Dia menambahkan 793 betina produktif dipotong (Januari-September) terdiri Balikpapan 266 ekor, Berau 48 ekor, Bontang 173 ekor, Kutai Kartanegara 61 ekor, Paser 221 ekor dan PPU 19 ekor dan Samarinda satu ekor. ( Humas Prov kaltim)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017