Samarinda (ANTARA Kaltim) - BKKBN melalui program Kependudukan Keluarga Berencana  dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) saat ini menekankan penguatan akses dan kualitas dalam memberikan pelayanan kepeda masyrakat.

"Guna mewujudkan pelayanan yang baik sesuai harapan kita semua maka perlu adanya penguatan  terutama akses dan kualitas,” kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi kaltim, Eli Kusnaeli yang diwakili Sekretaris BKKBN Kaltim, Achmad Taqdir saat membuka pelatih teknis CTU bagi dokter angkatan ke II, di Samarinda,Rabu.

Ia mengatakan yang dimaksud akses disini adalah  mudah, terjangkau dan  murah, kemudian yang dimaksud berkualitas adalah akseptor berhasil  mengatur jarak kelahiran, pemasangan alat kontrasepsi dengan benar.

Oleh karena itu untuk mencapai pelayanan berkualitas, maka para dokter dan bidan perlu dilatih kembali terkait  untuk  menambah wawasan dan kemampuan sesuai kemajuan teknologi  saat ini terus berkembang.

"Jadi banyak hal yang baru dan harus dikatahui oleh para dokter  dalam pemasangan alat kontrasepsi  Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sehingga mereka diberikan pelatihan pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implant," katanya.

Achmad Taqdir menjelaskan jika akses pelayanan mudah dijangkau dan pelayanan yang diberikan kepada calon akseptor berkualitas,  kesadaran Pasangan Usia Subur (PUS)  untuk ber KB, maka program KKBPK  dikatakan berhasil.

Keberhasil program KKBPK dapat dilihat 10 sampai 15 tahun  mendatang,   dibuktikan  dengan  PUS mampu mengatur jarak kelahiran, menurunnya angka kelahiran,  berkurangnya angka kematian anak dan ibu  serta kesejahteraan keluarga meningkat.

Adapun tujuan dari pelatihan CTU bagi dokter adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan esensial dokter dalam melakukan pelayanan KB kontrasepsi terkini serta mebumbuhkan sikap positif dalam memberikan pelayanan.

"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini pelayanan kontrasepsi terkini  dengan metode rasional, efektif dan efesien dapat menurunkan angka unmet need serta memberikan kontribusi kepada penurunan TFR," kata Taqdir.

Sementara panitia pelatihan Harlan Lelena mengatakan pelatihan CTU bagi dokter merupakan angkatan ke dua yang diikuti  sebanyak 15 orang yang berasal dari kabupaten/kota se Kalimantan Timur.

"Dari Kota Samarinda 1 orang, Balikpapan 1 orang,Bontang 1 orang, Kabupaten Kukar 2 orang, Mahakam Ulu 2 orang dan kabupaten Nunukan, Berau,Paser, PPU masing-masing 1 orang," kata Harlan Lelana.(*)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017