Bontang (ANTARA News Kaltim) - Sepuluh ekor induk ikan kerapu macan yang dipelihara Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) hingga masuk caturwulan ke empat tahun ini diketahui belum bertelur (mandul).

"Hingga masuk Oktober ini, sepuluh induk kerapu macan belum bertelur, sehingga tidak menghasilkan larva kerapu," kata Kepala Sub Bagian  UPT BBIP, Sulamto, di Bontang, Kamis.

Menurut dia, induk kerapu macan merupakan bibit alam yang dibeli dari pengepul ikan segar milik Aven atau CV PNV yang merupakan hasil tangkap dari perairan laut pesisir Bontang.

Faktor kendala utama karena air laut sebagai komponen utama media pemeliharaan saat surut keruh dan berlumpur. Dalam sehari terjadi surut dua kali dan pasang dua kali.

Selain diproyeksikan produksi larva kerapu macan, BBIP juga memproduksi benur udang windu dan nener bandeng bagi nelayan Bontang dan sekitarnya.

"BBIP sejak akhir 2009 lalu telah berhasil produksi benur udang windu bagi nelayan Bontang dan berupaya produksi larva kerapu macan hingga pengadaan nener bandeng sesuai kebutuhan pasar," kata Aji Erlinawati, Kadis Perikanan Kelautan dan Pertanian (KPKP), ketika dikonfirmasi secara terpisah.

Boleh dikata BBIP baru sukses produksi benur udang windu, sementara untuk pengadaan nener bandeng dan larva kerapu macan masih gagal karena larva kerapu baru bisa bertahan hidup hingga hari kelima pada eksperimen pembibitan larva kerapu macan tahun 2010 lalu.

  
ekpor Kerapu
Aven, eksporter ikan kerapu di Bontang dengan bendera CV PNP boleh dibilang sukses. Untuk menampung ikan tangkap segar khususnya ikan kerapu, Aven membangun sebuah rumah diatas laut di Bontang Kuala yang dilengkapi keramba. 

Staf Aven dengan perahu kadang langsung menjemput penjualan kerapu di keramba-keramba  milik nelayan di Tihi-Tihi, Selangan, dan Melahing yang merupakan perkampungan nelayan diatas laut.

Para nelayan kadang memiliki beberapa keramba sebagai tempat memelihara kerapu dengan bibit alam sebagai hasil tangkapan.

Saat ini, harga tertinggi kerapu ditempati kerapu tikus yang mencapai Rp300 ribu per kilogram, disusul kerapu sunu yang mencapai Rp200 ribu per kilogram. Sementara Kerapu macan yang mencapai Rp60 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram.

Harga ikan Kerapu lainnya seperti kerapu lumpur dan kerapu kertang berkisar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

"Aven juga mempersyaratkan kerapu dalam kondisi hidup, tidak cacat, tidak korengan, tidak boleh kena penyakit, mulut harus bagus dan tidak geripis," kata Sulamto.

Dia menyayangkan potensi budidaya ikan kerapu dengan pangsa pasar hingga mancanegara ini yang menikmati keuntungan besar bukan nelayan, tetapi pengepul. (*)
   

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011