Samarinda (ANTARA Kaltim) -Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur  menggelar pelatihan Medis Teknis (Contraceptive Teknik Update (CTU) bagi para dokter yang ada di beberapa daerah di Kaltim.

"Para dokter dilatih pemasangan alat kontrasepsi  IUD dan Implan, meskipun mereka selama ini sudah melakukannya kepada pasien , namun mereka diberikan pengetahuan dan wawasan dengan teknologi terbaru (update),"kata Kepala Perwakilan BKKBN kaltim, Eli Kusnaeli, usai membuka pelatihan CTU bagi dokter di Aula Litbang BKKBN Kaltim, Selasa (7/11).

Ia mengatakan jumlah dokter yang dilatih sebanyak 15 orang yang berasal dari kabupaten /kota di Kaltim. Pelatihan ini merupakan angkatan pertama di tahun 2017, kemudian nantinya dilanjutkan kembali untuk angkatan kedua.

Adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan para dokter  dalam  memberikan pelayanan pemasangan kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin ber KB, yaitu salah satunya dengan mengikuti  pelatihan dan praktek langsung.

Menurutnya berdasarkan data angka kelahiran total (TFR)  di Kaltim  sebesar  2,5 masih di atas rata-rata nasional yang hanya 2,3. Oleh karena itu untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang hingga  tahun 2019 harus mampu menekan angka kelahiran menjadi 2,1 dan hal itu perlu kerja keras.

Dikatakan Ely, guna  mengatasi  tingginya angka kelahiran,  menekan angka kematian ibu dan anak serta memberikan pelayanan  yang berkualitas kepada masyarakat  maka  perlu meningkatkan  pengetahuan, keterampilan dan  kualitas pelayanan  melalui pelatihan CTU.

"Saya berharap dengan adanya  pelatihan ini para  dokter dapat mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, menurunkan angka unmet need, menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kepesertaan ber KB di Kaltim,"katanya.

Sementara itu  panitia pelaksana pelatihan Harlan Lelana mengatakan pelatihan bagi dokter  untuk tahun anggaran 2017  dibagi menjadi dua  angakatan, masing-masing angkatan sebanyak 15 orang yang berasal dari beberapa kabupaten/kota.

"Jadi  ditahun 2017 untuk pelatihan CTU pemasangan IUD dan Implan  bagi dokter  totalnya hanya 30 orang yang dibagi menjadi dua angkatan,"kata Harlan.(*)



Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017