Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 350 prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia Batalyon Infanteri (Yonif) 611/Awang Long Kodam VI/Mulawarman, selama sembilan bulan bertugas di beranda negara, dinilai berhasil meraih prestasi gemilang.

"Berdasarkan hasil evaluasi kinerja, selama lebih dari sembilan bulan penugasan, prajurit Yonif 611/Awl mampu melaksanakan tugas yang diberikan dalam menjaga keamanan perbatasan RI-Malaysia dengan sangat baik," ujar Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Irham Waroihan di Samarinda, Selasa.

Prestasi yang ditorehkan selama bertugas di perbatasan Provinsi Kalimantan Utara antara lain berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba 51,66 gram, minuman keras 949 botol/kaleng, menerima penyerahan senjata api 83 pucuk, dua butir amunisi, daging ilegal 100 kg, dan mengamankan TKI terdeportasi sebanyak 2.172 orang.

Sebagai bahan perbandingan, Satgas Pamtas RI-Malaysia sebelumnya yaitu Yonif 521/Dadaha Yodha periode Juli 2015-Maret 2016, menggagalkan peredaran narkoba 311,03 gram, penyerahan senjata api 15 pucuk, 11 butir amunisi, 5.959 botol/kaleng minuman keras, mengamnkan 3.778 TKI, dan penangkapan peredaran daging sapi ilegal 50 kg.

Sedangkan Satgas Pamtas Yonif 614/Rjp periode April-Desember 2016 antara lain penangkapan narkoba 93,99 gram, minuman keras 4.047 botol/kaleng, penyerahan senjata api 43 pucuk, dan penangkapan TKI ilegal 2.611 orang.

Sehari sebelumnya, saat digelar upacara penerimaan purnatugas bagi 350 prajurit yang dipusatkan di Markas Yonif 611/Awl di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Irham Waroihan juga menyatakan rasa bangga karena tugas yang diberikan bagi prajurit di perbatasan dijalankan dengan baik.

"Dari laporan periodik dan hasil evaluasi pelaksanaan tugas Satgas Pamtas Yonif 611/Awl, para prajurit bertugas secara optimal, dapat menjaga martabat dan kedaulatan negara yang dibuktikan dengan keberhasilan menjaga keamanan serta membantu masyarakat setempat," tuturnya.

Dilanjutkannya, selama bertugas di perbatasan, prajurit berhasil memberikan efek penangkal terhadap kelompok-kelompok tertentu yang sering melakukan pertikaian, sehingga situasinya menjadi kondusif.

Pendekatan dengan metode Pembinaan Teritorial yang telah dilakukan oleh prajurit, mampu menciptakan iklim kepercayaan terhadap TNI di tengah masyarakat.

"Dari beberapa keberhasilan tersebut, secara umum saya menilai bahwa selama penugasan, prajurit benar-benar melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi, motivasi tinggi yang dilandasi semangat, kesungguhan serta sikap disiplin," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017