Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia Kalimantan Timur memberikan bonus uang tunai kepada atlet dan pelatih yang telah berhasil membawa pulang medali pada Kejuaraan Nasional Mountain Bike di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Juli 2017.
Bonus uang tunai diberikan Pengurus ISSI Kaltim di kantor KONI Jalan Kesuma Bangsa Samarinda, Rabu, dan disaksikan Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya.
Sekretaris Pengprov ISSI Kaltim Fahrudin Noor mengatakan, tim balap sepeda Kaltim memang hanya membawa pulang satu medali perunggu yang diraih Muhammad Fauzi Ibrahim di kelas cross country eliminator (XCE).
Namun, ISSI Kaltim tetap merasa bangga karena usia Fauzi Ibrahim masih 19 tahun dan bisa bersaing dengan para junior bahkan para juara di PON 2016 Jawa Barat.
"Fauzi merupakan aset masa depan kami, karena kita tahu pebalap senior kita, yakni Projo Waseso dan Robin Manulang usianya sudah mendekati 30 tahun dan kemungkinan tidak akan bisa berlaga pada PON 2020 di Papua," ujarnya.
Selain peraih medali Fauzi Ibrahim, bonus uang tunai juga diberikan kepada pelatih dan tim ofisial teknik.
"Untuk nilainya tidak usah kami sebutkan, karena bonus ini hanya sebagai bentuk motivasi supaya semua atlet Kaltim lebih giat lagi dalam berlatih dan bisa menjadi juara saat perlombaan," harapnya.
Pelatih tim balap sepeda Kaltim Agus Dwiyanto menambahkan, saat ini Fauzi Ibrahim sudah terpantau PB ISSI untuk masuk dalam pemusatan latihan nasional proyeksi Asian Games 2018.
Fauzi dijadwalkan mengikuti tes event berikutnya yakni kejuaraan nasional di velodrome Rawamangun Jakarta pada Januari 2018.
"Peluang Fauzi untuk masuk tim Asian Games 2018 masih terbuka lebar, asalkan dia bisa bertahan di zona medali pada kejurnas selanjutnya," tambahnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Bonus uang tunai diberikan Pengurus ISSI Kaltim di kantor KONI Jalan Kesuma Bangsa Samarinda, Rabu, dan disaksikan Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya.
Sekretaris Pengprov ISSI Kaltim Fahrudin Noor mengatakan, tim balap sepeda Kaltim memang hanya membawa pulang satu medali perunggu yang diraih Muhammad Fauzi Ibrahim di kelas cross country eliminator (XCE).
Namun, ISSI Kaltim tetap merasa bangga karena usia Fauzi Ibrahim masih 19 tahun dan bisa bersaing dengan para junior bahkan para juara di PON 2016 Jawa Barat.
"Fauzi merupakan aset masa depan kami, karena kita tahu pebalap senior kita, yakni Projo Waseso dan Robin Manulang usianya sudah mendekati 30 tahun dan kemungkinan tidak akan bisa berlaga pada PON 2020 di Papua," ujarnya.
Selain peraih medali Fauzi Ibrahim, bonus uang tunai juga diberikan kepada pelatih dan tim ofisial teknik.
"Untuk nilainya tidak usah kami sebutkan, karena bonus ini hanya sebagai bentuk motivasi supaya semua atlet Kaltim lebih giat lagi dalam berlatih dan bisa menjadi juara saat perlombaan," harapnya.
Pelatih tim balap sepeda Kaltim Agus Dwiyanto menambahkan, saat ini Fauzi Ibrahim sudah terpantau PB ISSI untuk masuk dalam pemusatan latihan nasional proyeksi Asian Games 2018.
Fauzi dijadwalkan mengikuti tes event berikutnya yakni kejuaraan nasional di velodrome Rawamangun Jakarta pada Januari 2018.
"Peluang Fauzi untuk masuk tim Asian Games 2018 masih terbuka lebar, asalkan dia bisa bertahan di zona medali pada kejurnas selanjutnya," tambahnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017