Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencatat sebanyak tujuh pasangan suami istri di daerah setempat meninggal dunia akibat terinfeksi HIV/AIDS selama periode 2011 hingga 2017.

"Ketujuh pasangan suami istri itu selain ada keterlambatan melakukan pengobatan, juga terlambat diketahui mengidap HIV/AIDS dan mendapat penanganan dari tim medis," kata Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Penajam Paser Utara Harjito Ponco Waluyo ketika ditemui di Penajam, Rabu.

Menurut dia, sistem kekebalan atau ketahanan tubuh ketujuh pasutri tersebut sudah menurun dan mulai digerogoti HIV (Human Immubodefeciency Virus) ketika dalam penanganan tim medis.

"Mereka terdeteksi sudah memasuki fase stadium cukup parah dengan penyakit yang dideritanya diare dan tuberkulosis akut," jelas Ponco Waluyo.

Ia menambahkan, perkembangan dan penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara sudah semakin memprihatinkan.

Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menangani sebanyak 55 kasus HIV/AIDS dengan pengidap terdiri dari 28 orang laki-laki dan 27 perempuan.

"Periode Januari-Oktober 2017 terdapat 15 kasus baru. Dari ke-15 orang yang terinfeksi HIV itu, sebanyak tujuh orang meninggal dunia," ungkap Ponco Waluyo.

Selain itu, tiga orang terinfeksi HIV yang ditemukan pada 2016 juga meninggal dunia, sehingga ada 10 ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Penajam Paser Utara yang meninggal dunia sepanjang 2017.

Ponco Waluyo menyatakan, ODHA yang meninggal dunia tersebut diduga terlambat untuk minum obat-obatan Antiretroviral (ARV) yang memperlambat pertumbuhan virus HIV dalam tubuh.

"Para ODHA terlambat mengambil obat-obatan di Balikpapan, karena di Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini belum bisa menyiapkan obat-obatan untuk para ODHA itu," ujarnya.

Para ODHA yang ditemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut berusia antara 15 sampai 52 tahun, dan mayoritas tertular HIV melalui hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan atau infeksi menular seksual (IMS). (*)       

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017