Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan pendataan warga yang rumahnya terdampak banjir besar di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam.
Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Samudri saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan, pendataan korban banjir itu untuk memudahkan upaya penanganan, termasuk penyaluran bantuan.
Hujan deras beberapa jam yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara pada Rabu (11/10) malam mengakibatkan Sungai Lawe-Lawe meluap dan membuat tanggul di daerah atas permukiman warga jebol, sehingga tiga RT di Kelurahan Lawe-Lawe terendam banjir setinggi 1,5 meter.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama tim reaksi cepat langsung melakukan evakuasi dan pendataan, serta penanganan terhadap warga yang rumahnya terdampak banjir.
"Sampai sekarang air belum surut bahkan terlihat terus bertambah tinggi, diduga luapan Sungai Lawe-Lawe terus turun ke permukiman warga," kata Samudri.
Petugas BPBD masih terus melakukan pendataan warga di wilayah RT 1, 4 dan 5 di Kelurahan Lawe-Lawe yang rumahnya terendam banjir cukup parah.
Pendataan yang dilakukan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut untuk memantau sejauh mana air yang merendam permukiman warga.
Menurut Samudri, luapan Sungai Lawe-Lawe bukan saja merendam puluhan rumah warga, tetapi juga merusak jembatan kayu penghubung antar dua RT di wilayah itu.
Dari hasil pendataan yang dilakukan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk sementara terdata sebanyak 57 rumah yang dihuni 135 jiwa terendam banjir.
"Jumlah warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir masih dalam pendataan dan kami terus melakukan pemantauan," ujar Samudri.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menyiagakan tenda darurat lengkap dengan bantuan logistik untuk menampung korban banjir yang mengungsi di rumah kerabat maupun tetangga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Sub Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara Samudri saat ditemui di Penajam, Kamis, mengatakan, pendataan korban banjir itu untuk memudahkan upaya penanganan, termasuk penyaluran bantuan.
Hujan deras beberapa jam yang mengguyur wilayah Penajam Paser Utara pada Rabu (11/10) malam mengakibatkan Sungai Lawe-Lawe meluap dan membuat tanggul di daerah atas permukiman warga jebol, sehingga tiga RT di Kelurahan Lawe-Lawe terendam banjir setinggi 1,5 meter.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara bersama tim reaksi cepat langsung melakukan evakuasi dan pendataan, serta penanganan terhadap warga yang rumahnya terdampak banjir.
"Sampai sekarang air belum surut bahkan terlihat terus bertambah tinggi, diduga luapan Sungai Lawe-Lawe terus turun ke permukiman warga," kata Samudri.
Petugas BPBD masih terus melakukan pendataan warga di wilayah RT 1, 4 dan 5 di Kelurahan Lawe-Lawe yang rumahnya terendam banjir cukup parah.
Pendataan yang dilakukan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut untuk memantau sejauh mana air yang merendam permukiman warga.
Menurut Samudri, luapan Sungai Lawe-Lawe bukan saja merendam puluhan rumah warga, tetapi juga merusak jembatan kayu penghubung antar dua RT di wilayah itu.
Dari hasil pendataan yang dilakukan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk sementara terdata sebanyak 57 rumah yang dihuni 135 jiwa terendam banjir.
"Jumlah warga yang mengungsi karena rumahnya terendam banjir masih dalam pendataan dan kami terus melakukan pemantauan," ujar Samudri.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara menyiagakan tenda darurat lengkap dengan bantuan logistik untuk menampung korban banjir yang mengungsi di rumah kerabat maupun tetangga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017