Samarinda  (ANTARA Kaltim) -  Sebagian besar desa/kampung di Provinsi Kalimantan Timur telah menyerap dan memanfaatkan dana desa tahap pertama untuk berbagai pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat, sehingga terjadi peningkatan kegiatan yang menyerap tenaga kerja lokal.

"Rata-rata desa yang tersebar di tujuh kabupaten di Kaltim sudah memanfaatkan dana desa, seperti laporan terbaru yang kami terima dari Kabupaten Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu," ujar Koordinator Provinsi Wilayah (KPW) III Kaltim Bidang Infrastruktur Bahri Baharuddin di Samarinda, Senin.

Ia menjelaskan, penyerapan dana desa 2017 tahap pertama sebesar 60 persen di Kabupaten Penajam Paser Utara, seperti di Desa Bukit Subur untuk pembuatan drainase dengan volume 424 meter di RT 01 yang menyerap anggaran senilai Rp228,87 juta.

"Kemudian untuk pembuatan drainase volume 250 meter di RT 02 yang menggunakan anggaran senilai Rp135,7 juta dan pembuatan drainase sepanjang 202 meter di RT 04-06 dengan nilai Rp110,52 juta," tambahnya.

Untuk Kabupaten Kutai Barat, antara lain di Kampung Tanjung Haur, Kecamatan Penyinggahan, warga sepakat melakukan perbaikan sarana dan prasarana olahraga berupa gedung bulu tangkis ukuran 9 x 20 meter dengan anggaran yang terserap senilai Rp185,66 juta.

Selanjutnya di Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, dana desa yang diterima antara lain untuk pembukaan badan jalan dengan volume 6 x 6.000 meter dengan anggaran sekitar Rp206,46 juta.

Adapun di Kampung Lumpat Dahuq, Kecamatan Damai, warga setempat memanfaatkan dana desa untuk semenisasi jalan kampung dengan volume 0,30 cm x 4 x 350 meter dengan anggaran Rp441 juta, dan pembangunan Posandu.

Untuk Kampung Sumber Sari, Kecamatan Barong Tongkok, berupa semenisasi jalan pasar, pembangunan teras pasar, pembangunan kandang sapi ukuran 12 X 24 meter, penerangan lampu jalan kampung, dan pembangunan sarana olahraga.

"Total dana desa untuk Kaltim tahun ini mencapai Rp692,42 miliar bagi 841 desa yang tersebar pada 83 kecamatan di tujuh kabupaten. Hingga Oktober ini baru dilakukan transfer tahap pertama, sementara sisanya yang 40 persen atau tahap kedua akan ditransfer jika desa sudah membuat laporan penggunaan dana tahap pertama," kata Bahri. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017