Samarinda (ANTARA News - Kaltim) - Pihak Gerakan Pemuda Anti Narkoba (Gerpana) Kaltim menilai bahwa peranan orangtua dan sekolah sangat strategis mencegah secara dini penyebaran Narkoba bagi generasi muda.
"Peranan orangtua dan pihak sekolah strategis guna mencegah generasi muda dari ancaman Narkoba, pasalnya mereka yang secara langsung membina dan mengawasi anak-anak, termasuk menanamkan nilai moral, etika dan pengetahuan lain misalnya masalah pelanggaran hukum," kata Ketua Gerpana Kaltim, Zainal Arifin di Samarinda, Sabtu.
Terkait pencegahan secara dini itu, ia menganjurkan agar orangtua dan sekolah memiliki pengetahuan tentang anak yang mungkin mengkonsumsi Narkoba.
"Misalnya, suka mengurung diri di kamar, tiba-tiba enggan bergaul atau emosi tidak stabil," papar dia.
Dasar itu sehingga Gerpana Kaltim akan menggandeng pihak sekolah dalam program sosialisasi bahaya Narkoba kepada generasi penerus di Kota Samarinda. Tahap awal, sejumlah sekolah rencananya akan kita gandeng dalam sosialisasi atau penyuluhan tentang bahaya Narkoba.
Program penyuluhan kepada sejumlah pelajar itu, termasuk salah satu program kerja Gerpana Kaltim 2011.
Pihaknya mendapat respon positif menjalankan program itu namun masih membutuhkan proses untuk penyiapan alat peraga, serta pembuatan poster dan stiker berisi pesan sosial untuk dibagikan nanti.
"Jadi pencegahan adalah yang terbaik ketimbang pengobatan atau rehabilitasi," papar dia.
Program itu, sebegai bentuk keperdulian pihaknya terhadap masa depan generasi penerus di Kaltim serta komitmen dalam mendukung program gubernur Kalimantan Timur untuk "Bebas Narkoba 2015", mengingat peredaran barang haram itu cukup memprihatinkan.
Peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) di Kaltim cukup mencemaskan. Di Samarinda saja, pada 2008 terdapat 175 kasus penyalahgunaan narkoba, kemudian pada 2009 meningkat menjadi 253 kasus.
Sementara di seluruh Wilayah Kaltim, pada 2007 kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 509, sementara pada 2008 meningkat menjadi 545 kasus. Lebih memprihatinkan, kasus itu sudah merambah hingga ke pelosok daerah dan semua jenjang usia.
Berikut ciri-ciri dan gejala anak terkena Narkoba agar bisa diwaspadai orangtua dan pihak sekolah sejak dini:
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Peranan orangtua dan pihak sekolah strategis guna mencegah generasi muda dari ancaman Narkoba, pasalnya mereka yang secara langsung membina dan mengawasi anak-anak, termasuk menanamkan nilai moral, etika dan pengetahuan lain misalnya masalah pelanggaran hukum," kata Ketua Gerpana Kaltim, Zainal Arifin di Samarinda, Sabtu.
Terkait pencegahan secara dini itu, ia menganjurkan agar orangtua dan sekolah memiliki pengetahuan tentang anak yang mungkin mengkonsumsi Narkoba.
"Misalnya, suka mengurung diri di kamar, tiba-tiba enggan bergaul atau emosi tidak stabil," papar dia.
Dasar itu sehingga Gerpana Kaltim akan menggandeng pihak sekolah dalam program sosialisasi bahaya Narkoba kepada generasi penerus di Kota Samarinda. Tahap awal, sejumlah sekolah rencananya akan kita gandeng dalam sosialisasi atau penyuluhan tentang bahaya Narkoba.
Program penyuluhan kepada sejumlah pelajar itu, termasuk salah satu program kerja Gerpana Kaltim 2011.
Pihaknya mendapat respon positif menjalankan program itu namun masih membutuhkan proses untuk penyiapan alat peraga, serta pembuatan poster dan stiker berisi pesan sosial untuk dibagikan nanti.
"Jadi pencegahan adalah yang terbaik ketimbang pengobatan atau rehabilitasi," papar dia.
Program itu, sebegai bentuk keperdulian pihaknya terhadap masa depan generasi penerus di Kaltim serta komitmen dalam mendukung program gubernur Kalimantan Timur untuk "Bebas Narkoba 2015", mengingat peredaran barang haram itu cukup memprihatinkan.
Peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) di Kaltim cukup mencemaskan. Di Samarinda saja, pada 2008 terdapat 175 kasus penyalahgunaan narkoba, kemudian pada 2009 meningkat menjadi 253 kasus.
Sementara di seluruh Wilayah Kaltim, pada 2007 kasus penyalahgunaan narkoba sebanyak 509, sementara pada 2008 meningkat menjadi 545 kasus. Lebih memprihatinkan, kasus itu sudah merambah hingga ke pelosok daerah dan semua jenjang usia.
Berikut ciri-ciri dan gejala anak terkena Narkoba agar bisa diwaspadai orangtua dan pihak sekolah sejak dini:
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011