Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menargetkan inseminasi buatan alias kawin suntik bagi 2.419 ekor sapi betina produktif pada 2017, dalam kaitan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau Upsus Siwab.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, saat ditemui di Penajam, Jumat mengatakan, sampai saat ini baru 1.500 ekor sapi betina produktif yang dilakukan inseminasi buatan tersebut, dan tetap berlanjut sampai Akhir Desember 2017.
"Kami kejar target sapi betina produktif untuk dilakukan kawin suntik sebagai upaya meningkatkan populasi sapi ternak." ujarnya.
Menurut Arief Murdiyatno, dengan 2.419 ekor sapi betina produktif dilakukan inseminasi buatan, ditargetkan sekitar 73 persen tingkat kelahiran anak sapi pada 2018.
"Kebuntingan sapi selama sembilan bulan, jadi kami targetkan pada 2018 sebanyak 1.000 hingga 2.000 anak sapi akan lahir dari program Upsus Siwab itu," jelasnya.
Target tersebut lanjut Arief Murdiyatno, merupakan salah satu upaya untuk dapat membantu merealisasikan tercapainya populasi sebanyak dua juta ekor sapi di Kaltim pada 2018.
"Melalui program upaya khusus aspi indukan wajib bunting itu diperkirakan akan meningkatkan populasi sapi mencapai ribuan ekor per tahun," katanya.
Arief Murdiyatno menyatakan, jika program Upsus Siwab tersebut berhasil dikembangkan kelompok ternak, maka tidak perlu lagi mendatangkan sapi dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memenuhi kebutuhan daging.
"Kebutuhan daging sapi belum terlalu banyak, setiap hari hanya tiga sampai empat ekor, jadi selama satu tahun kebutuhan lebih kurang 1.000 ekor sapi," ucapnya.
Selain inseminasi buatan tambah Arief Murdiyatno, untuk peningkatan ternak sapi juga dilakukan dengan kawin alami, serta perluasan areal pakan dan melakukan pengobatan massal hewan ternak sapi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, saat ditemui di Penajam, Jumat mengatakan, sampai saat ini baru 1.500 ekor sapi betina produktif yang dilakukan inseminasi buatan tersebut, dan tetap berlanjut sampai Akhir Desember 2017.
"Kami kejar target sapi betina produktif untuk dilakukan kawin suntik sebagai upaya meningkatkan populasi sapi ternak." ujarnya.
Menurut Arief Murdiyatno, dengan 2.419 ekor sapi betina produktif dilakukan inseminasi buatan, ditargetkan sekitar 73 persen tingkat kelahiran anak sapi pada 2018.
"Kebuntingan sapi selama sembilan bulan, jadi kami targetkan pada 2018 sebanyak 1.000 hingga 2.000 anak sapi akan lahir dari program Upsus Siwab itu," jelasnya.
Target tersebut lanjut Arief Murdiyatno, merupakan salah satu upaya untuk dapat membantu merealisasikan tercapainya populasi sebanyak dua juta ekor sapi di Kaltim pada 2018.
"Melalui program upaya khusus aspi indukan wajib bunting itu diperkirakan akan meningkatkan populasi sapi mencapai ribuan ekor per tahun," katanya.
Arief Murdiyatno menyatakan, jika program Upsus Siwab tersebut berhasil dikembangkan kelompok ternak, maka tidak perlu lagi mendatangkan sapi dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memenuhi kebutuhan daging.
"Kebutuhan daging sapi belum terlalu banyak, setiap hari hanya tiga sampai empat ekor, jadi selama satu tahun kebutuhan lebih kurang 1.000 ekor sapi," ucapnya.
Selain inseminasi buatan tambah Arief Murdiyatno, untuk peningkatan ternak sapi juga dilakukan dengan kawin alami, serta perluasan areal pakan dan melakukan pengobatan massal hewan ternak sapi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017