Samarinda (ANTARA Kaltim) - KONI Kalimantan Timur mulai merancang sejumlah program persiapan atlet Kaltim menuju PON 2020 di Papua melalui agenda olahraga di tahun 2018.

Wakil Ketua KONI Kaltim Bidang Prestasi Andi Harun di Samarinda, Senin, mengatakan bahwa salah satu program yang saat ini tengah disiapkan adalah rencana pelaksanaan "Training Camp (TC)" desentralisasi mandiri untuk para atlet Kaltim yang berpotensi meraih medali di ajang pesta olahraga empat tahunan tersebut.

Secara umum Andi menjelaskan bahwa potensi atlet berprestasi bisa didapatkan dari hasil PON 2016 di Jawa Barat, yakni para atlet Kaltim yang berhasil meraih medali.

"Saat ini program tersebut tengah dimantapkan Bidang Binpres KONI Kaltim dan jika terlaksana akan diberlakukan mulai 2018 mendatang, karena beberapa daerah seperti Jawa Timur dan tuan rumah Papua sudah mulai memberikan pemusatan latihan atau training center desentralisasi mandiri kepada atletnya," jelasnya.

Ia menjelakan bahwa TC Desentralisasi Mandiri kali ini akan berbeda dari TC lainnya, karena memiliki ukuran dan target yang menggunakan sistem promosi-degradasi.

"Kalau misalnya target tidak tercapai, tidak sampai setahun akan digantikan oleh atlet yang lain. Jadi sangat ketat dengan melihat segi fisik, teknik dan strategi serta hal lainnya," tegasnya.

Berdasarkan analisa bentuk pemusatan latihan daerah (Puslatda) menjelang PON 2016, disamping memakan biaya yang besar juga efek ke atlet tidak terlalu maksimal.

Padahal mereka latihan di tempat latihan masing-masing dan hanya tempat menginap dan makan saja yang sama.

"Kalau biaya yang dipakai mahal itu dimaksimalkan mungkin prestasinya akan jauh lebih baik, karena itu akan ada pendampingan dari tim KONI di masing-masing cabang untuk memantau," paparnya.

Tetapi jika program tersebut bisa terlaksana, nantinya anggaran yang diberikan ke masing-masing cabang olahraga tidak serta merta merata, dilihat lagi dari prestasi yang dimiliki cabor selama ini.

"Data kami peroleh dari Binpres dan indeksnya harus jelas. Makanya, tugas Binpres saat ini cukup berat yaitu menyusun road map menuju sukses PON 2020 di Papua. TC Mandiri lebih efektif tetapi mungkin tetap ada Puslatda sebulan saja," tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017