Samarinda,  (ANTARA Kaltim) - Andrian, bocah 9 tahun yang tenggelam Senin siang di Sungai Karang Mumus, Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda, Kalimantan Timur ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada Selasa (27/6) pukul 09.45 pagi.


"Korban ditemukan oleh unsur SAR Gabungan tadi pagi dalam kondisi meninggal, setelah tadi malam pencarian sempat terhenti karena minimnya penerangan," ujar Kepala Basarnas Balikpapan Mujiono melalui Kepala Seksi Operasi Octavianto di Samarinda, Selasa.


Korban ditemukan 50 meter ke arah hilir dari posisi korban terakhir terlihat jatuh di Jembatan Gunung Lingai. Korban menggunakan baju biru celana panjang. Korban ditemukan sudah mengambang di permukaan air.


Tim SAR Gabungan yang melihat langsung mendekat dan melakukan evakuasi atas korban. Setelah dipastikan korban adalah yang dicari, bahkan keluarga korban memastikan yang ditemukan tim adalah Andrian, kemudian korban dibawa menggunakan ambulance PMI ke RS Abdul Wahan Syahranie Samarinda.


"Dengan ditemukanya korban, maka operasi SAR pencarian korban dinyatakan ditutup, namun kami tetap melanjutkan tugas berupa kesiapsiagaan. Seluruh unsur SAR yang terkait dalam pencarian ini dikembalikan kepada satuannya," ujar Octa.


Sementara Samsudin (Isam) salah seorang relawan Basarnas Balikpapan yang turut membantu melakukan pencarian sejak sore kemarin hingga Selasa ini, mengatakan bahwa tadi malam pencarian dihentikan karena kondisi sungai yang gelap, sementara perlengkapan penerangan tim masih minim.


Andrian, bocah laki-laki yang tinggal di Jalan Oto Iskandar Dinata, Sungai Dama, Samarinda ini, berdasarkan informasi warga, siang itu ia bersama lima rekan sebaya berlebaran hingga Gunung Lingai, padahal jarak antara Sungai Dama ke Gunung Lingai cukup jauh.


Setelah berlebaran di Gunung Lingai, ternyata mereka masih bermain-main di sekitar sungai, bahkan saat melintas di atas jembatan tersebut kemudian menyebabkan Andrian jatuh.


Saat itu seorang warga masih sempat menolong dengan meraih tangan korban, tapi sayang terlepas pegangan tangannya sehingga warga berteriak minta pertolongan, sehingga saat itu banyak warga yang ke luar rumah.


"SAR Gabungan yang ikut dalam pencarian ini sangat banyak, diantaranya  dari Basarnas, Polsek Utara, Koramil, Repena, Tagana, Pawang Rescue, SAM Fire Rescue, Yong Jing, Nusantara Karya Mandiri, Balakarcana, dan KSR Unmul," ujar Isam. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017