Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar batal membuka pameran dalam rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran ke-39 Provinsi Kalimantan Timur, karena kecewa stand pameran yang disediakan panitia sepi peminat.
"Awalnya Pak Bupati direncanakan membuka pameran itu, tapi tidak jadi karena stand pameran banyak yang kosong," kata Koordinator Seksi Pameran MTQ Kaltim Sabran ketika ditemui di Penajam, Senin.
MTQ Provinsi Kalimantan Timur yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 13-21 Mei 2017, rencananya juga menjadi kegiatan pengenalan dan pameran produk usaha kecil menengah dari 10 kabupaten/kota yang ikut ambil bagian.
Dari 36 stand atau tenda pameran yang disiapkan panitia di sekitar lokasi kegiatan MTQ di Islamic Center hanya sedkit yang terisi, padahal tenda pameran untuk masing-masing perwakilan kabupaten/kota itu tidak dipungut sewa.
Dari awal persiapan panitia sudah menginformasikan kepada kabupaten/kota untuk mengikuti pameran karena stand sudah disediakan, namun perwakilan kabupaten/kota tidak siap untuk mengisi tenda pameran yang telah disediakan tersebut.
"Kami tidak bisa memaksa, karena alasan perwakilan kabupaten/kota tidak siap dan perlu orang untuk menjaga stand pameran itu," ungkap Sabran.
Ia menambahkan, panitia akhirnya meminta satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab Penajam Paser Utara untuk berpartisipasi agar 10 stand pameran yang disiapkan untuk kabupaten/kota tidak kosong.
Sementara 16 tenda pameran lainnya yang disediakan untuk pelaku usaha kecil menengah dan perusahaan, hanya lima diisi oleh pedagang. Minimnya peserta pameran tersebut diduga karena biaya sewa stand terlampau mahal.
Informasi yang diperoleh menyebutkan harga sewa untuk satu stand atau tenda pameran itu berkisar Rp4 juta hingga Rp7 juta selama lima hari.
"Kami panitia dan pemerintah tidak ada hubungannya dan tidak tahu mengenai harga sewa stand pameran, itu urusannya penyelenggara acara (event organizer)," tegas Sabran.
Melihat stand atau tenda pemeran yang disediakan banyak yang kosong, Bupati Yusran Aspar yang mendapat laporan itu sangat kecewa dan mengurungkan niatnya menggunting pita sebagai tanda dibukanya pameran rangkaian kegiatan MTQ Kaltim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Awalnya Pak Bupati direncanakan membuka pameran itu, tapi tidak jadi karena stand pameran banyak yang kosong," kata Koordinator Seksi Pameran MTQ Kaltim Sabran ketika ditemui di Penajam, Senin.
MTQ Provinsi Kalimantan Timur yang digelar di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 13-21 Mei 2017, rencananya juga menjadi kegiatan pengenalan dan pameran produk usaha kecil menengah dari 10 kabupaten/kota yang ikut ambil bagian.
Dari 36 stand atau tenda pameran yang disiapkan panitia di sekitar lokasi kegiatan MTQ di Islamic Center hanya sedkit yang terisi, padahal tenda pameran untuk masing-masing perwakilan kabupaten/kota itu tidak dipungut sewa.
Dari awal persiapan panitia sudah menginformasikan kepada kabupaten/kota untuk mengikuti pameran karena stand sudah disediakan, namun perwakilan kabupaten/kota tidak siap untuk mengisi tenda pameran yang telah disediakan tersebut.
"Kami tidak bisa memaksa, karena alasan perwakilan kabupaten/kota tidak siap dan perlu orang untuk menjaga stand pameran itu," ungkap Sabran.
Ia menambahkan, panitia akhirnya meminta satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab Penajam Paser Utara untuk berpartisipasi agar 10 stand pameran yang disiapkan untuk kabupaten/kota tidak kosong.
Sementara 16 tenda pameran lainnya yang disediakan untuk pelaku usaha kecil menengah dan perusahaan, hanya lima diisi oleh pedagang. Minimnya peserta pameran tersebut diduga karena biaya sewa stand terlampau mahal.
Informasi yang diperoleh menyebutkan harga sewa untuk satu stand atau tenda pameran itu berkisar Rp4 juta hingga Rp7 juta selama lima hari.
"Kami panitia dan pemerintah tidak ada hubungannya dan tidak tahu mengenai harga sewa stand pameran, itu urusannya penyelenggara acara (event organizer)," tegas Sabran.
Melihat stand atau tenda pemeran yang disediakan banyak yang kosong, Bupati Yusran Aspar yang mendapat laporan itu sangat kecewa dan mengurungkan niatnya menggunting pita sebagai tanda dibukanya pameran rangkaian kegiatan MTQ Kaltim.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017