Samarinda (ANTARA Kaltim) - Stok ayam ras yang tersebar di sejumlah lokasi di kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur diharapkan mampu mencukupi kebutuhan selama Ramadhan, Lebaran 2017, hingga setelah lebaran karena stoknya mencapai 12,83 juta ekor.
"Ayam ras sebanyak 12,83 juta ekor itu berada dalam kandang peternak lokal dan sebagian kecil didatangkan dari luar daerah, jadi jangan sampai ada masyarakat yang khawatir mengenai kebutuhan ayam potong," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Selasa.
Jumlah ayam ras yang mencapai 12,83 juta ekor tersebut jika disembelih dan dibersihkan akan setara dengan 13.215 ton daging ayam, sehingga masyarakat Kaltim bisa memanfaatkan stok tersebut untuk kebutuhan per hari, tidak perlu melakukan aksi borong untuk kebutuhan beberapa hari, karena aksi borong justru dapat memicu kenaikan harga.
Ia melanjutkan, perkiraan kebutuhan selama Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah (2017 Masehi) sebanyak 12.566.506 ekor atau setara dengan 12.944 ton, sehingga stok yang disiapkan tersebut masih kelebihan sebanyak 263.895 ekor atau setara dengan 271 ton.
"Kami bekerja sama dengan peternak dan pedagang ayam memang sengaja melebihkan stok ketimbang perkiraan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu di luar kendali, seperti jika ada warga yang menggelar acara tertentu atau karena sebab lain," tuturnya.
Ia mengaku bersyukur karena kebutuhan ayam ras tersebut lebih banyak diperoleh dari peternak lokal yang mencapai 90,80 persen, sementara sisanya yang hanya 9,20 persen didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Namun demikian, ia terus mendorong peternak lokal terus meningkatkan produksi ayam ras agar tak perlu lagi membeli dari luar daerah sehingga Kaltim ke depan bisa swasembada pangan dari ayam ras.
Beda dengan kebutuhan daging sapi bagi Kaltim yang masih lebih banyak didatangkan dari luar daerah seperti dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Palu, dan Sulawesi Selatan yang mencapai 73,13 persen sehingga peluang ini harus direbut peternak sapi lokal untuk terus mengembangkan sapi.
"Meski kebutuhan sapi Kaltim masih didatangkan dari luar daerah, namun stoknya aman hingga habis lebaran, karena dari perkiraan kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran yang sebanyak 15.657 ekor atau setara dengan 2.468 ton daging sapi, stok yang ada mencapai 16.056 ekor atau setara dengan 2.530 daging setelah dikonversi," ujar Dadang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Ayam ras sebanyak 12,83 juta ekor itu berada dalam kandang peternak lokal dan sebagian kecil didatangkan dari luar daerah, jadi jangan sampai ada masyarakat yang khawatir mengenai kebutuhan ayam potong," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Selasa.
Jumlah ayam ras yang mencapai 12,83 juta ekor tersebut jika disembelih dan dibersihkan akan setara dengan 13.215 ton daging ayam, sehingga masyarakat Kaltim bisa memanfaatkan stok tersebut untuk kebutuhan per hari, tidak perlu melakukan aksi borong untuk kebutuhan beberapa hari, karena aksi borong justru dapat memicu kenaikan harga.
Ia melanjutkan, perkiraan kebutuhan selama Ramadhan sampai Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah (2017 Masehi) sebanyak 12.566.506 ekor atau setara dengan 12.944 ton, sehingga stok yang disiapkan tersebut masih kelebihan sebanyak 263.895 ekor atau setara dengan 271 ton.
"Kami bekerja sama dengan peternak dan pedagang ayam memang sengaja melebihkan stok ketimbang perkiraan kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu di luar kendali, seperti jika ada warga yang menggelar acara tertentu atau karena sebab lain," tuturnya.
Ia mengaku bersyukur karena kebutuhan ayam ras tersebut lebih banyak diperoleh dari peternak lokal yang mencapai 90,80 persen, sementara sisanya yang hanya 9,20 persen didatangkan dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Namun demikian, ia terus mendorong peternak lokal terus meningkatkan produksi ayam ras agar tak perlu lagi membeli dari luar daerah sehingga Kaltim ke depan bisa swasembada pangan dari ayam ras.
Beda dengan kebutuhan daging sapi bagi Kaltim yang masih lebih banyak didatangkan dari luar daerah seperti dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Palu, dan Sulawesi Selatan yang mencapai 73,13 persen sehingga peluang ini harus direbut peternak sapi lokal untuk terus mengembangkan sapi.
"Meski kebutuhan sapi Kaltim masih didatangkan dari luar daerah, namun stoknya aman hingga habis lebaran, karena dari perkiraan kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran yang sebanyak 15.657 ekor atau setara dengan 2.468 ton daging sapi, stok yang ada mencapai 16.056 ekor atau setara dengan 2.530 daging setelah dikonversi," ujar Dadang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017