Penajam (ANTARA Kaltim) - Populasi sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur hingga akhir 2017 diprediksi meningkat sekitar 2.410 dari populasi sapi saat ini sebanyak 16.659 ekor
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, saat ditemui di Penajam, Selasa mengatakan untuk meningkatkan populasi sapi dijalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting.
"Melalui progran upaya khusus sapi indukan wajib bunting itu diperkirakan akan meningkatkan populasi sapi mencapai ribuan ekor per tahun," jelasnya.
Dengan menjalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting sebanyak 2.419 sapi betina menurut Arief Murdiyatno, diperkirakan akan menghasilkan kurang lebih 2.410 ekor anak sapi.
"Atau anggap tingkat keberhasilan kelahiran sapi hanya sekitar 7 persen, maka populasi sapi akan bertambah sekitar 1.800 ekor per tahun," ujarnya.
Jika program upaya khusus sapi indukan wajib bunting tersebut berhasil dikembangkan kelompok ternak menurut Arief Murdiyatno, maka tidak perlu lagi mendatangkan sapi dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.
"Kebutuhan daging sapi sebenarnya belum terlalu banyak, setiap hari hanya tiga sampai empat ekor. Jadi selama satu tahun kebutuhan lebih kurang 1.000 ekor sapi," kata Arief Murdiyatno.
Ia menjelaskan sapi yang diternakan oleh perorangan maupun kelompok peternak ada beberapa jenis, di antaranya sapi Bali, "brahman cross" (sapi Australia bantuan pemerintah pusat) dan sapi simental.
Namun dari seluruh populasi hewan ternak sapi di wilayah Penajam Paser Utara, masih didominsai sapi Bali.
Selain harga lebih murah dibanding harga sapi lainnya lanjut Arief Murdiyatno, pemeliharaan sapi Bali juga tergolong lebih mudah.
"Kami akan lihat perkembangan pasar. Kalau daging sapi Bali banyak diminati, ke depan kami dorong peternak untuk kembangkan sapi Bali," ucapnya.
Selain menjalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting, untuk peningkatan hasil peternakan itu Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan perluasan areal pakan dan melakukan pengobatan massal hewan ternak.(Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno, saat ditemui di Penajam, Selasa mengatakan untuk meningkatkan populasi sapi dijalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting.
"Melalui progran upaya khusus sapi indukan wajib bunting itu diperkirakan akan meningkatkan populasi sapi mencapai ribuan ekor per tahun," jelasnya.
Dengan menjalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting sebanyak 2.419 sapi betina menurut Arief Murdiyatno, diperkirakan akan menghasilkan kurang lebih 2.410 ekor anak sapi.
"Atau anggap tingkat keberhasilan kelahiran sapi hanya sekitar 7 persen, maka populasi sapi akan bertambah sekitar 1.800 ekor per tahun," ujarnya.
Jika program upaya khusus sapi indukan wajib bunting tersebut berhasil dikembangkan kelompok ternak menurut Arief Murdiyatno, maka tidak perlu lagi mendatangkan sapi dari luar daerah.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memenuhi kebutuhan daging sapi.
"Kebutuhan daging sapi sebenarnya belum terlalu banyak, setiap hari hanya tiga sampai empat ekor. Jadi selama satu tahun kebutuhan lebih kurang 1.000 ekor sapi," kata Arief Murdiyatno.
Ia menjelaskan sapi yang diternakan oleh perorangan maupun kelompok peternak ada beberapa jenis, di antaranya sapi Bali, "brahman cross" (sapi Australia bantuan pemerintah pusat) dan sapi simental.
Namun dari seluruh populasi hewan ternak sapi di wilayah Penajam Paser Utara, masih didominsai sapi Bali.
Selain harga lebih murah dibanding harga sapi lainnya lanjut Arief Murdiyatno, pemeliharaan sapi Bali juga tergolong lebih mudah.
"Kami akan lihat perkembangan pasar. Kalau daging sapi Bali banyak diminati, ke depan kami dorong peternak untuk kembangkan sapi Bali," ucapnya.
Selain menjalankan program upaya khusus sapi indukan wajib bunting, untuk peningkatan hasil peternakan itu Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan perluasan areal pakan dan melakukan pengobatan massal hewan ternak.(Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017