Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Ketua Gabungan Olahraga Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Kalimantan Timur Syahril Bardin menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua KONI Kaltim pada musyawarah propinsi yang diagendakan pertengahan Mei di Samarinda, Kalimantan Timur.

Syahril mengaku siap bertarung dengan kandidat kuat Zuhdi Yahya, yang kembali berniat untuk memimpin KONI Kaltim hingga lima tahun mendatang.

"Saya telah mendapat dukungan dari teman- teman cabang olahraga, KONI kab Kota dan juga badan fungsional, niat saya untuk maju hanya ingin adanya kompetisi pada saat musprov KONI Kaltim, supaya tidak terjadi calon tunggal,"kata Syharil Bardin di Samarinda, Kamis.

Ia hanya mengharapkan proses musprov tersebut tetap mengedepankan jiwa sportivitas, mengindari tindak kecurangan, sehinga ketua KONI terpilih benar- benar merupakan figur yang diinginkan oleh semua cabang olahraga.

"Kita bersaing secara sehat saja, yang terpenting bagaimana caranya olahraga di Kaltim ini bisa terus maju dan berkembang pesat,"jelasnya.

Dukungan untuk Syahril mengalir tidak hanya terbatas pada cabang olahraga karena Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari secara tegas mendukung Syahril Bardin sebagai ketua KONI Kaltim.

"Saya akan mendukung sepenuhnya Syahril Bardin maju sebagai ketua KONI Kaltim, karena disini juga ada tokoh olahraga Kaltim seperti harbiansyah Hanafiah dan Ahmad Husry juga memberikan dukungan kepada Syahril," kata Bupati Kukar Rita Widya Sari, saat diskusi olahraga di kolam ulin, Jalan PM Noor Samarinda, Rabu malam.

Berbeda dengan Rita, mantan ketua KONI kaltim, Harbiansyah Hanafiah yang hadir pada acara diskusi olahraga tersebut menyampaikan pesan akan pentingnya taktik dan strategi yang harus dilakukan KONI Kaltim menghadapi PON 2020 di Papua.

Pasalnya, lanjut Harbian sebagai tuan rumah PON 2020 tentunya Papua juga punya harapan besar untuk meraih prestasi sebaik- baiknya, dan ini bisa menjadi ancaman Kaltim yang hingga PON tahun kemarin menduduki peringkat lima besar.

"Ingat sebagian besar atlet peraih medali pada PON 2016 di Jawa Barat merupakan peraih medali pada PON 2012 di Riau, dan pada pon empat tahun mendatang mereka ini berpotensi tidak bisa bertanding, karena pembatasan usia, makanya diperlukan strategi yang tepat agar Kaltim bisa bertahan di posisi lima besar dan menjadi yang terbaik di luar pulau jawa,"tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017