Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer VI Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji mengingatkan para perwira yang menyeleksi para calon prajurit tamtama agar menaati norma dan aturan penerimaan calon prajurit yang sudah ditentukan.
"Terutama sekali larangan berlaku sebagai calo dan meminta bayaran kepada para calon prajurit tamtama. Apabila ada yang melakukan, maka akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku," tegas Pangdam di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Tamtama adalah golongan prajurit dengan pangkat terendah prajurit dua (prada) dan tertinggi kopral kepala (kopka). Mereka adalah unsur utama dalam pasukan tempur.
Kodam VI Mulawarman menggelar seleksi calon prajurit tamtama TNI Angkatan Darat Gelombang I tahun 2017 di Markas Kodam VI Mulawarman di Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan.
Sebanyak 361 orang pemuda mendaftar ikut seleksi calon tamtama, sementara hanya 250 orang yang akan diterima.
"Sebab yang dicari adalah prajurit yang berkualitas secara fisik, intelek, dan berkepribadian," tambah Sonhaji.
Para calon prajurit tamtama itu dibariskan di depan Panglima Mayjen Sonhadji di Aula Markas Kodam VI Mulawarman dalam proses yang disebut parade tamtama.
Rambut mereka sudah dipotong pendek cepak dan hanya mengenakan celana pendek putih. Sebanyak 50 orang diterima seleksi sebagai putra daerah dan 310 orang diseleksi melalui jalur reguler.
Pangdam juga mengingatkan bahwa penerimaan prajurit meskipun rutin dilaksanakan, tetap sesuatu yang penting, sehingga para perwira penyeleksi harus selalu berpegang kepada cara seleksi yang obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Bila ada masalah dalam proses seleksi ini hendaknya disampaikan terbuka, didiskusikan dan diputuskan bersama oleh panitia, sehingga tidak menjadi masalah di kemudian hari," katanya.
Calon prajurit tamtama yang terpilih pada pelaksanaan parade ini akan melanjutkan kepada pemeriksaan dan pengujian yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, serta mental ideologi.
Seleksi lanjutan ini akan dilaksanakan di Depo Pendidikan Kejuruan Resimen Induk Kodam VI Mulawarman di Manggar, Balikpapan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Terutama sekali larangan berlaku sebagai calo dan meminta bayaran kepada para calon prajurit tamtama. Apabila ada yang melakukan, maka akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku," tegas Pangdam di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.
Tamtama adalah golongan prajurit dengan pangkat terendah prajurit dua (prada) dan tertinggi kopral kepala (kopka). Mereka adalah unsur utama dalam pasukan tempur.
Kodam VI Mulawarman menggelar seleksi calon prajurit tamtama TNI Angkatan Darat Gelombang I tahun 2017 di Markas Kodam VI Mulawarman di Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan.
Sebanyak 361 orang pemuda mendaftar ikut seleksi calon tamtama, sementara hanya 250 orang yang akan diterima.
"Sebab yang dicari adalah prajurit yang berkualitas secara fisik, intelek, dan berkepribadian," tambah Sonhaji.
Para calon prajurit tamtama itu dibariskan di depan Panglima Mayjen Sonhadji di Aula Markas Kodam VI Mulawarman dalam proses yang disebut parade tamtama.
Rambut mereka sudah dipotong pendek cepak dan hanya mengenakan celana pendek putih. Sebanyak 50 orang diterima seleksi sebagai putra daerah dan 310 orang diseleksi melalui jalur reguler.
Pangdam juga mengingatkan bahwa penerimaan prajurit meskipun rutin dilaksanakan, tetap sesuatu yang penting, sehingga para perwira penyeleksi harus selalu berpegang kepada cara seleksi yang obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Bila ada masalah dalam proses seleksi ini hendaknya disampaikan terbuka, didiskusikan dan diputuskan bersama oleh panitia, sehingga tidak menjadi masalah di kemudian hari," katanya.
Calon prajurit tamtama yang terpilih pada pelaksanaan parade ini akan melanjutkan kepada pemeriksaan dan pengujian yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, psikologi, serta mental ideologi.
Seleksi lanjutan ini akan dilaksanakan di Depo Pendidikan Kejuruan Resimen Induk Kodam VI Mulawarman di Manggar, Balikpapan. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017