Samarinda (ANTARA Kaltim) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur bersama pihak terkait di Samarinda, meluncurkan motif baru kain khas Sarung Samarinda dengan nama Tabba Malebbi, agar lebih menarik sekaligus memperkaya corak.
"Motif Tabba Malebbi merupakan pengembangan dari motif Tabba Golo dan Tabba Mare-Mare. Kedua motif ini jarang diproduksi pengrajin tenun karena teknik pembuatannya cukup rumit menggunakan benang ganda," ujar Kepala BI KPw Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat `grand opening` Galeri Aemtobe dan Rezadya Batik, serta `launching` motif baru Sarung Samarinda, di Anggana Executive Lounge, Hotel Bumi Senyiur, Samarinda.
Proses pengerjaan motif yang rumit dan butuh waktu lama, sehingga menjadikan motif ini memiliki keunikan tersendiri. Namun demikian, terdapat penyederhanaan dalam desain maupun proses produksi Tabba Malebbi dengan tanpa mengurangi makna, keunikan, dan keanggunannya.
Motif ini lahir melalui kerja sama BI Kaltim dengan designer Samarinda, yakni Anas Maghfur dan sejumlah pengrajin tenun "Kub Andalan" yang merupakan mitra binaan BI Kaltim dalam pengembangan Kluster Sarung Samarinda.
Motif baru ini dibuat dalam paduan tiga warna yang lebih lembut, yakni warna biru, merah maron, dan putih yang menggambarkan warna-warni pada Bank Indonesia.
Sementara Kepala Dina Pariwisata Kota Samarinda M Faisal dalam sambutannya mengatakan, industri tenun Sarung Samarinda terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Sarung Samarinda dikerjakan dengan alat tenun bukan mesin dalam waktu yang memang relatif lama, sehingga kekhasan dan keasliannya memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Pemkot Samarinda bekerja sama dengan BI Kaltim telah mendukung perkembangan Sarung Samarinda ke arah lebih baik. Semoga tahun mendatang hasil karya lokal ini dapat menembus pasar luar negeri," katanya.
Peluncuran motif baru ini merupakan wujud peningkatan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal, sekaligus sebagai momentum dalam upaya memasyarakatkan Sarung Samarinda untuk mencintai budaya lokal dan melestarikannya.
"Saya optimis Sarung Samarinda akan semakin dikenal luas. Semoga dengan kegiatan seperti ini akan menciptakan peluang ekonomi baru sesuai dengan visi Kota Samarinda, yaitu mewujudkan kota metropolitan yang berbasis industri, perdagangan, dan jasa," ucap Faisal.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Motif Tabba Malebbi merupakan pengembangan dari motif Tabba Golo dan Tabba Mare-Mare. Kedua motif ini jarang diproduksi pengrajin tenun karena teknik pembuatannya cukup rumit menggunakan benang ganda," ujar Kepala BI KPw Kaltim Muhammad Nur di Samarinda, Kamis.
Hal itu dikatakannya saat `grand opening` Galeri Aemtobe dan Rezadya Batik, serta `launching` motif baru Sarung Samarinda, di Anggana Executive Lounge, Hotel Bumi Senyiur, Samarinda.
Proses pengerjaan motif yang rumit dan butuh waktu lama, sehingga menjadikan motif ini memiliki keunikan tersendiri. Namun demikian, terdapat penyederhanaan dalam desain maupun proses produksi Tabba Malebbi dengan tanpa mengurangi makna, keunikan, dan keanggunannya.
Motif ini lahir melalui kerja sama BI Kaltim dengan designer Samarinda, yakni Anas Maghfur dan sejumlah pengrajin tenun "Kub Andalan" yang merupakan mitra binaan BI Kaltim dalam pengembangan Kluster Sarung Samarinda.
Motif baru ini dibuat dalam paduan tiga warna yang lebih lembut, yakni warna biru, merah maron, dan putih yang menggambarkan warna-warni pada Bank Indonesia.
Sementara Kepala Dina Pariwisata Kota Samarinda M Faisal dalam sambutannya mengatakan, industri tenun Sarung Samarinda terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Sarung Samarinda dikerjakan dengan alat tenun bukan mesin dalam waktu yang memang relatif lama, sehingga kekhasan dan keasliannya memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Pemkot Samarinda bekerja sama dengan BI Kaltim telah mendukung perkembangan Sarung Samarinda ke arah lebih baik. Semoga tahun mendatang hasil karya lokal ini dapat menembus pasar luar negeri," katanya.
Peluncuran motif baru ini merupakan wujud peningkatan kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal, sekaligus sebagai momentum dalam upaya memasyarakatkan Sarung Samarinda untuk mencintai budaya lokal dan melestarikannya.
"Saya optimis Sarung Samarinda akan semakin dikenal luas. Semoga dengan kegiatan seperti ini akan menciptakan peluang ekonomi baru sesuai dengan visi Kota Samarinda, yaitu mewujudkan kota metropolitan yang berbasis industri, perdagangan, dan jasa," ucap Faisal.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017