Penajam (ANTARA Kaltim) - Pertanian di Provinsi Kalimantan Timur diharapkan dapat lebih mandiri sehingga pada 2018 tidak lagi mengimpor beras dari luar daerah, kata Gubernur Awang Faroek Ishak ketika melakukan panen raya di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis (23/3).
Saat menghadiri panen raya di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Awang Faroek Ishak juga menyatakan pembangunan bendung Sungai Talake sudah mulai dilaksanakan.
"Pembangunan bendung Sungai Talake sebagai solusi sumber air irigasi pada saat musim kemarau di Kecamatan Babulu mulai dilakukan," kata Gubernur.
Menurut Awang, saat ini Pemprov Kaltim bekerja sama dengan TNI tengah membangun pipanisai untuk mempermudah penyaluran air ke lahan persawahan.
"Saya minta petani di Kecamatan Babulu dapat bersabar karena rencana pembangunan bendung Talake saat ini sedang dibangun jaringan atau pipanisasi," ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Kaltim juga mengusulkan pembangunan waduk kepada Presiden Joko Widodo untuk mengairi 21 hektare lahan persawahan.
Awang Faroek menambahkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser sekarang sudah menjadi sentra swasembada beras di Kalimantan Timur, karena produksi padi yang cukup melimpah.
"Saya sangat apresiasi hasil panen masyarakat Desa Gunung Intan, di mana dalam satu hektare sawah memproduksi 6,5 sampai 7,5 ton. Bahkan untuk tanaman padi yang dikolaborasikan dengan biotis bisa mencapai 8,7 ton per hektarenya," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar berharap pemerintah provinsi dapat segera merealisasikan pembangunan bendung Talake sebagai sumber air irigasi lahan persawahan khususnya di Kecamatan Babulu.
Bupati menjelaskan mayoritas lahan persawahan di wilayah Kecamatan Babulu menggunakan sistem tadah hujan.
"Keberadaan bendung Talake itu bisa meningatkan hasil panen petani di wilayah Babulu," tambah Yusran Aspar. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Saat menghadiri panen raya di Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, Awang Faroek Ishak juga menyatakan pembangunan bendung Sungai Talake sudah mulai dilaksanakan.
"Pembangunan bendung Sungai Talake sebagai solusi sumber air irigasi pada saat musim kemarau di Kecamatan Babulu mulai dilakukan," kata Gubernur.
Menurut Awang, saat ini Pemprov Kaltim bekerja sama dengan TNI tengah membangun pipanisai untuk mempermudah penyaluran air ke lahan persawahan.
"Saya minta petani di Kecamatan Babulu dapat bersabar karena rencana pembangunan bendung Talake saat ini sedang dibangun jaringan atau pipanisasi," ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Kaltim juga mengusulkan pembangunan waduk kepada Presiden Joko Widodo untuk mengairi 21 hektare lahan persawahan.
Awang Faroek menambahkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Paser sekarang sudah menjadi sentra swasembada beras di Kalimantan Timur, karena produksi padi yang cukup melimpah.
"Saya sangat apresiasi hasil panen masyarakat Desa Gunung Intan, di mana dalam satu hektare sawah memproduksi 6,5 sampai 7,5 ton. Bahkan untuk tanaman padi yang dikolaborasikan dengan biotis bisa mencapai 8,7 ton per hektarenya," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar berharap pemerintah provinsi dapat segera merealisasikan pembangunan bendung Talake sebagai sumber air irigasi lahan persawahan khususnya di Kecamatan Babulu.
Bupati menjelaskan mayoritas lahan persawahan di wilayah Kecamatan Babulu menggunakan sistem tadah hujan.
"Keberadaan bendung Talake itu bisa meningatkan hasil panen petani di wilayah Babulu," tambah Yusran Aspar. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017