Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berhasil membangun sekitar 150 unit sarana prasarana untuk kepentingan masyarakat yang biayanya dari dana desa tahun 2016.

"Pemanfaatan dana desa di Berau termasuk bagus karena camatnya mendapat instruksi dari bupati untuk mengecek dan koordinasi pembangunan desa, termasuk yang terkait pemanfaatan dana desa," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.

Ia mengemukakan di Indonesia terdapat lebih kurang 74.000 desa, sedangkan di Provinsi Kaltim ada 841 desa. Jika satu desa bisa membuat 1 kilometer jalan, maka di Kaltim akan bertambah 841 kilometer jalan baru.

Namun demikian, Jauhar mengatakan dana desa tidak harus digunakan untuk membangun jalan, karena dalam aturan yang berlaku penggunaannya untuk dua kegiatan, yakni pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

"Dari dua item ini, pemanfaatannya sangat luas, karena penerjemahan dari pembangunan infrastruktur bisa berupa pembangunan jalan, jembatan, gedung kesehatan, gedung sekolah, embung desa, pembangunan sektor wisata, dan lainnya," jelas Jauhar.

Sebanyak 150 unit sarana dan prasarana (sapras) yang berhasil dibangun oleh desa-desa di Berau pada 2016 tersebut menggunakan dana desa senilai Rp42,72 miliar, dari total Rp66 miliar untuk 100 desa yang tersebar di 12 kecamatan.

Sapras yang dibangun di Berau antara lain jalan lingkungan rabat beton di Desa Panaan, Kecamatan Kelay, dengan nilai Rp617,9 juta, kemudian Desa Muara Lesan, Kelay, membangun tiga sapras yang salah satunya Posyandu dengan nilai Rp157,78 juta.

Selanjutnya Desa Long Duhung, Kelay, membangun empat unit sapras antara lain pembuatan jalan poros desa senilai Rp199,62 juta, bangunan kayu PAUD senilai Rp198,68 juta, jembatan roda 2 senilai Rp71,82 juta, dan sarana air bersih senilai Rp217,78 juta.

"Kemudian Desa Bukit Makmur, Segah, membangun lima sapras, yakni sumur bor plus instalasinya Rp372,7 juta, gorong-gorong senilai Rp40 juta, genset dan jaringan kabel Rp18 juta, jalan poros desa Rp135 juta, dan pembuatan MCK desa senilai Rp30 juta," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017