Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Kalimantan Timur mengarahkan kucuran dana Kredit Usaha Rakyat dari lembaga perbankan lebih banyak disalurkan untuk usaha produktif agar bisa menggeliatkan ekonomi mikro dan kecil.

"Selama ini KUR (Kredit Usaha Rakyat) memang jalan, tetapi belum optimal karena masih lebih banyak dikucurkan untuk usaha perdagangan. Makanya mulai 2017 ini, kami mencoba menyempurnakan skema KUR agar lebih banyak diarahkan ke usaha produktif," ujar Kepala OJK Kaltim Dwi Arianto di Samarinda, Selasa.

Ia mengemukakan hal itu di sela Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan yang dihadiri antara lain Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kaltim Muhamad Nur, Asisten Administrasi Umum Setprov Kaltim Bere Ali, dan sejumlah kalangan pelaku industri jasa keuangan.

Menurut ia, KUR merupakan program pembiayaan untuk pengembangan ekonomi yang termasuk dalam kelompok penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, namun tidak semua bank mendapat alokasi KUR dari pemerintah.

"Mengingat KUR selama ini lebih banyak diarahkan pada sektor perdagangan, maka serapannya kurang maksimal. Di Kaltim saja pada 2016 realisasi KUR masih di bawah Rp1 triliun, masih kisaran ratusan miliar. Dari penyempurnaan skema mendatang, kita harapkan serapan kredit dari KUR bisa lebih tinggi," ujarnya.

Sedangkan untuk pertumbuhan kredit secara umum pada 2017, Arianto mengatakan Kaltim mengikuti target nasional yang diproyeksikan bisa tumbuh kisaran 9-12 persen, mengingat harga batu bara dan kelapa sawit di Kaltim kini sudah mulai membaik.

Walaupun ditetapkan target pertumbuhan kredit secara nasional cukup tinggi, OJK tetap mengimbau lembaga perbankan selalu menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit.

"OJK terus mengutamakan agar setiap keuangan bank tetap sehat dan stabilitas keuangan tidak terganggu. Kalau sistem atau stabilitas keuangan terganggu, maka dampaknya akan terasa pada berbagai kegiatan ekonomi," ujarnya.

Mengenai pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan, ia mengatakan kegiatan tersebut rutin digelar untuk melakukan evaluasi berbagai kegiatan jasa keuangan sepanjang 2016, kemudian merumuskan sejumlah program untuk penguatan ekonomi untuk 2017. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017