Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polres Balikpapan, Kalimantan Timur, akhirnya berhasil membekuk satu dari 13 tahanan yang sebelumnya sempat melarikan diri.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Ade Yaya Suryana, dihubungi dari Samarinda, Jumat, membenarkan penangkapan tahanan Polres Balikpapan yang sebelumnya sempat melarikan diri bersama 12 tahanan lainnya.

"Tahanan kabur Polres Balikpapan itu ditangkap di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kamis sore (23/2) sekitar pukul 16.00 Wita," ujar Ade Yaya Suryana.

Penangkapan tahanan kabur itu setelah personel Polres Balikpapan melakukan pengintaian selama dua pekan di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Polisi sempat melakukan pengintaian selama dua minggu dan sebelumnya personel kepolisian melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk mengetahui lokasi dimana tersangka bersembunyi. Diperlukan waktu empat jam dengan naik kapal klotok untuk menuju tempat dimana Supriadi akhirnya ditangkap," terang Ade Yaya Suryana.

Dengan tertangkapnya Supriadi, kata Ade Yaya, tersisa satu lagi tahanan yang saat ini masih dalam pengejaran.

"Dari 13 tahanan Polres Balikpapan yang sempat melarikan dari sel tahanan pada 26 Januari 2017, sudah 12 orang berhasil ditangkap kembali. Sementara, satu tahanan bernama Sudirman, hingga saat ini masih dalam pengejaran," ucap Ade yaya Suryana.

Ia mengimbau kepada tahanan yang masih kabur tersebut agar segera menyerahkan diri.

Polres Balikpapan dan Polda Kaltim lanjut ia, terus melakukan pencarian dan telah mendeteksi tempat-tempat yang dicurigai sebagai persembunyian tahanan kabur tersebut.

"Kami imbau kepada tersangka Sudirman, agar segera menyerahkan diri. Bagi anggota keluarga maupun masyarakat yang melihat keberadaan tersangka, agar melaporkan kepada kepolisian terdekat," tegas Ade Yaya Suryana.

Ke-13 tahanan Polres Balikpapan itu kata Ade Yaya Suryana melarikan diri pada Kamis (26/1) dinihari sekitar pukul 04.20 Wita melalui atap tahanan.

"Mereka sebelumnya mengergaji teralis atas dan menggunakan tangga pintu kamar mandi. Selain itu, kamera CCTV juga dibelokkan agar tidak terpantau petugas. Pencarian dan penangkapan tidak saja di Balikpapan, tetapi juga sampai ke Kutai Kartanegara, Bontang hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan," tutur Ade Yaya Suryana. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017