Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Satu dari dua ekor pesut (Orcaella brevirostris), mamalia air yang terperangkap di rawa-rawa di Desa Sangkuliman, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terpantau sedang hamil.

"Kami lihat dari gemuknya perut dan adanya lipatan lemak," kata peneliti pada Rare Aquatic Species Indonesia (RASI) Danielle Kref dihubungi di Balikpapan, Jumat.

Menurut ia, kehamilan itu memberikan harapan bahwa populasi pesut masih bisa bertahan di tengah gempuran ancaman atas keberadaan mereka.

"Itu tentu sangat menyenangkan," kata Danille, yang bersama lembaganya sejak lama berkhidmat dalam pelestarian satwa langka dilindungi itu.

Pesut memerlukan waktu 14 bulan untuk mengandung. Waktu sepanjang itu diperlukan antara lain untuk membentuk otak yang punya kemampuan ekolokasi atau pengindraan jauh dengan menggunakan pantulan suara, seperti sonar pada kapal selam.

Kedua pesut yang terperangkap itu sudah bisa keluar dari rawa-rawa seukuran lebih kurang 50X50 meter pada Selasa malam.

Satwa itu terjebak selama dua minggu dalam perjalanannya mencari makan. Rawa-rawa kecil itu penuh udang sungai yang jadi makanan kesukaan pesut.

Sebelumnya, masyarakat Desa Sangkuliman bersama relawan RASI dan Save Mahakam Dolphin bergotong royong membersihkan jalur air yang menghubungkan rawa-rawa dengan Sungai Mahakam dari cabang dan ranting pohon tajam yang menghalangi jalan pesut.

Setelah pesut tidak ada lagi di rawa, jalur itu ditutup dengan kayu besar sehingga diharapkan tidak akan ada lagi pesut yang terperangkap masuk rawa.

"Saat jalur dibersihkan, pesutnya langsung ikut (berenang) di belakang," tutur Danielle.

Namun begitu, kedua pesut tidak langsung berenang keluar kembali ke Sungai Mahakam yang menjadi habitatnya, tetapi malah mengajak relawan yang membersihkan jalur jalan keluar di rawa itu bermain dengan mengibaskan ekor, memercikkan air ke relawan dan berenang cepat di sekitar relawan.

"Baru ketika kami cek Rabu (22/2) pagi, mereka sudah tidak ada. Jadi, mereka keluar kembali ke Sungai Mahakam pada saat hari sudah gelap," tambah Danielle Kreb. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017