Samarinda (ANTARA Kaltim) - Berbagai upaya untuk menyukseskan program Keluarga Berencana dan Permbangunan Keluarga di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, maka dilakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah khusus atau  spasial.

"Penyusunan peta kerja spasial KSPK intinya  adalah untuk menentukan wilayah-wilayah mana yang menjadi prioritas untuk mendapatkan penanganan segera karena persoalan ditiap daerah berbeda-beda," kata Kepala BKKBN kaltim, Sukaryo Teguh Santoso  usai membuka workshop penyusunan peta kerja spasial Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)  di Samarinda, Senin (20/2).

Setelah dilakukan observasi  dilapangan, maka didapatkan data-data  tentang wilayah  dan diketahui  wilayah-wilayah mana saja yang menjadi  daerah prioritas. Gambaran  untuk menentukan suatu wilayah menjadi prioritas di antaranya  daerah  itu  paling banyak  terdapat  keluarga pra sejahteranya (miskin) ,  paling sedikit kepesertaan KB nya, paling banyak jumlah Lansia atau jumlah  Balitanya.

Jadi menurutnya berdasarkan data yang ada telah ditentukan  wilayah-wilayah prioritas maka intervensi bidang KSPK   dengan berbagai programnya   menindaklanjuti   seperti program Bina Keluarga Balita (BKB) seperti pos yandu, PAUD, Bina Keluarga Remaja (BKR) melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) dan Generasi Berencana (Genre)  serta  Bina Keluarga Lansia (BKL) serta program pemberdayaan ekonomi keluarga.

Sukaryo Teguh Santoso yang akrab dipanggil Teguh berharap kepada para peserta workshop dapat memahami arah kebijakan program Kependudukan Keluarga berencana dan Pembangunan keluarga (KKBPK)  dan strategi , sehingga  pada akhirnya ditindak lanjuti atau di implementasikan dilapangan.

"Ini adalah sebuah manajemen pendekatan dengan konsep holistic, integratif, tematik dan spasial," katanya.
Sementara itu  Kepala bidang KSPK BKKBN Kaltim, Hartini mengatakan jumlah peserta workshop penyusunan peta kerja spasial sebanyak 30 peserta dari 15 kabupaten/kota dari Provinsi Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara.

"Setelah pertemuan ini   masing-masing peserta kembali ke daeranya untuk melakukan observasi dan pemetaan wilayah prioritas, kemudian  kita akan  melakukan  pertemuan kembali untuk menentukan langkah-langkah penanganan terhadap daerah yang menjadi prioritas," kata Hartini.(*)
    

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017