Penajam (ANTARA Kaltim) - Tim Sapu Bersih Pungutan Liar Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan pengawasan terhadap berbagai sekolah di daerah itu untuk pencegahan praktik pungli di tingkat sekolah.

Ketua Tim Seber Pungli Kabupaten Penajam Paser Utara Komisaris Polisi Nina Ike Herawati di Penajam, Selasa, menilai sekolah salah satu tempat rawan praktik pungli sehingga pengelolanya diminta tidak melakukan pungli dalam bentuk apappun.

Pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan Tim Saber Pungli Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, katanya, agar peristiwa dugaan praktik pungli yang terjadi di SMP Negeri 1 Penajam tidak kembali terjadi.

Ia mengatakan dugaan praktik pungli di SMP Negeri 1 tersebut sudah diselesaikan oleh sekolah dengan komite sekolah dan orang tua murid melalui jalan musyawarah, sehingga dinyatakan selesai.

"Kebijakan sekolah secara sepihak akan membuat terjadinya gejolak di kalangan orang tua murid," katanya.

Nina Ike Herawati yang juga Wakapolres Penajam Paser Utara itu, juga berharap, dugaan praktik pungli di SMP Negeri 1 Penajam tersebut menjadi pembelajaran semua sekolah di wilayah Penajam Paser Utara.

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Marjani membenarkan gejolak dugaan praktik pungli di SMP Negeri 1 Penajam sudah selesai.

"Dugaan pungli yang sempat memanas itu dinyatakan selesai, setelah dilakukan musyawarah antara komite sekolah, orang tua murid, dan pengurus SMP Negeri 1 Penajam," katanya.

Marjani mengatakan komite sekolah, orang tua murid, dan sekolah mengambil kesepakatan dalam musyawarah, bahwa pengadaan buku tetap dilakukan namun sifatnya tidak wajib.

Para orang tua murid SMP Negeri 1 Penajam, sebelumnya menduga terjadi praktik pungli yang dilakukan pihak sekolah melalui penjualan buku pelajaran kepada siswa.

SMP Negeri 1 Penajam menjual buku berisi persiapan ujian nasional yang harganya Rp11.000 untuk empat buku mata pelajaran, serta paket Rp185.000 untuk empat buku mata pelajaran, serta foto ujian dan sampul ijazah.

Dugaan praktik pungli di SMP Negeri 1 Penajam tersebut membuat gejolak di kalangan orang tua murid. Situasi sempat memanas karena diduga penjualan buku yang dinilai memberatkan mereka tersebut sudah dilakukan hampir setiap tahun. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017