Penajam (ANTARA Kaltim) -  Ujian nasional berbasis komputer tahun 2017 untuk jenjang SMA/SMK dan sederajat di Provinsi Kalimantan Timur kemungkinan tidak bisa dilaksanakan serentak, karena ada penolakan dari seluruh SMK di Kabupaten Berau.

"Seluruh SMK di Kabupaten Berau menyatakan menolak menerapkan UNBK," kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Basmen Nainggolan di sela kunjungan kerja di SMK Pelita Gamma Kabupaten Penajam Paser Utara, Kamis.

Hingga kini, Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim belum mengetahui alasan penolakan menggelar UNBK dari ketujuh SMK di Berau itu.

Basmen hanya menduga penolakan itu disebabkan belum tersedianya peralatan pendukung untuk UNBK, seperti komputer dan akses internet.

"Disdik Kaltim secepatnya akan melakukan klarifikasi langsung ke masing-masing sekolah. Kami ingin memastikan alasan penolakan itu," tambahnya.

Basmen Nainggolan menambahkan dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya SMK di Kabupaten Berau yang menolak melaksanakan UNBK.

"Kalau di Kabupaten Penajam Paser Utara, semua SMK negeri maupun swasta siap melaksanakan UNBK 2017, seperti harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy," ucapnya.

Dari jumlah keseluruhan sebanyak 216 SMK negeri maupun swasta di Provinsi Kalimantan Timur, hanya 213 yang dapat melaksanakan ujian nasional pada tahun ini.

"Tiga sekolah yang belum mengikuti ujian nasional pada tahun ini, karena semuanya belum memiliki murid kelas tiga," tambah Basmen.

Sementara itu, sejumlah SMK negeri maupun swasta di Kabupaten Penajam Paser Utara berencana meminjam laptop siswa, karena masih kekurangan fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK 2017.

Rencana peminjaman laptop kepada siswa tersebut, karena untuk pengajuan pengadaan komputer menjelang UNBK sudah tidak dapat dilakukan setelah APBD 2017 ditandatangani. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017