Muara Wahau (ANTARA Kaltim) -  Program keluarga berencana metode kontrasepsi jangka panjang yang dilaksanakan perusahaan kelapa sawit PT Swakarsa Sinar Sentosa di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, bisa menghemat dana program tanggung jawab sosial perusahaan itu atau CSR hingga 50 persen.

"Kalau dulu pelayanan KB yang kami lakukan menggunakan suntik dalam setahun membutuhkan anggaran dari CSR senilai Rp200 juta, namun setelah beralih ke pelayanan kontrasepsi jangka panjang, anggaran yang dibutuhkan hanya Rp100 juta per tahun," kata Kepala Unit Medis PT Swakarsa Sinar Sentosa dr Sri Santoso di Muara Wahau, Kutai Timur, Rabu.

Hal itu dikatakan Santoso di sela kesibukan mengawasi pelayanan pemasangan alat kontrasepsi implan (susuk) secara gratis menggunakan metode jangka panjang selama tiga tahun bagi warga di sekitar perusahaan, dengan total akseptor yang dilayani 137 orang, baik warga di lingkungan perusahaan maupun sekitar perusahaan.

Penghematan terjadi karena untuk pelayanan alat kontrasepsi menggunakan suntik dilakukan tiap bulan, sehingga biaya yang dikeluarkan melalui kerja sama dengan Unit CSR cukup besar. Namun, sejak menggunakan alat kontrasepsi metode jangka panjang, maka biaya yang dikeluarkan hanya untuk setahun sekali.

Akseptor dari kawasan perusahaan dan warga setempat, kata Santoso, sebenarnya sangat banyak, namun karena masa habisnya waktu ber-KB mereka tidak bersamaan, maka yang meminta pelayanan kali ini hanya 137 orang dan selebihnya akan dilayani dengan menyesuaikan masa habis berlakunya alat kontrasepsi masing-masing warga.

Menurut ia, penggunaan alat kontrasepsi implan yang dipasang di bawah kulit lengan (tidak sampai mengenai daging) ditinjau dari sisi medis maupun ekonomi lebih bagus, sehingga alasan inilah yang membuatnya memilih metode itu untuk layanan KB.

Dari sisi ekonomi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar seperti menggunakan suntik yang harus dilakukan tiap bulan.

Misalnya, untuk suntik dengan anggaran Rp40.000 sekali suntik atau dalam setahun sebesar Rp480.000. Sedangkan untuk kontrasepsi implan hanya cukup Rp300.000 sekali pasang, namun masa berlakunya sampai tiga tahun.

"Sedangkan secara medis, penggunaan implan lebih aman ketimbang jenis kontrasepsi lain karena kandungan hormon dalam implan lebih kecil ketimbang alat kontrasepsi lain, sehingga akseptor pengguna implan juga lebih kecil terkena resiko kanker," ujar dr Santoso. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017