Penajam (ANTARA Kaltim) - Ratusan hektare lahan persawahan di Desa Sidorejo, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diserang hama pengerek batang padi atau sundep.
Sejumlah petani Desa Sidorejo yang ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan ratusan hektare tanaman padi yang baru saja ditanam terancam rusak atau mati akibat serangan hama sundep yang meningkat selama musim hujan.
"Hama sundep dapat mengakibatkan para petani kehilangan hasil panen yang cukup tinggi, hama itu rentan menyerang pada musim tanam kedua atau gadu," kata Abdul Malik, salah satu petani Desa Sidorejo.
Serangan hama sundep di Desa Sidorejo diperkirakan mengancam tanaman padi seluas 500 hektare yang baru saja ditanam.
Para petani terkendala obat-obatan untuk menangani serangan hama sundep itu, karena bantuan dari pemerintah tidak terjadwal dengan pasti.
"Kami hanya bisa menggunakan cara tradisional, seperti menabur air yang dicampur bumbu penyedap rasa ke tanaman padi untuk menanggulangi hama itu," jelas Abdul Malik.
Hingga saat ini para petani di Desa Sidorejo sangat kesulitan untuk menangani serangan hama sundep yang semakin meningkat intensitasnya.
"Sudah berbagai cara yang kami lakukan, tetapi tetap saja ada daun padi yang mengering terserang hama sundep," tambahnya.
Malik menyatakan bantuan obat-obatan dari pemerintah hanya datang kadang-kadang dan diberikan dalam waktu tertentu.
Para petani berharap bantuan obat-obatan pertanian diberikan secara rutin, minimal setiap tiga bulan sekali untuk menanggulangi serangan hama.
"Bantuan obat-obatan dari pemerintah diberikan tahun lalu. Biasanya bantuan obat-obatan itu diberikan pada musim tanam, jadi bantuan hanya diberikan satu kali dalam setahun," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sejumlah petani Desa Sidorejo yang ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan ratusan hektare tanaman padi yang baru saja ditanam terancam rusak atau mati akibat serangan hama sundep yang meningkat selama musim hujan.
"Hama sundep dapat mengakibatkan para petani kehilangan hasil panen yang cukup tinggi, hama itu rentan menyerang pada musim tanam kedua atau gadu," kata Abdul Malik, salah satu petani Desa Sidorejo.
Serangan hama sundep di Desa Sidorejo diperkirakan mengancam tanaman padi seluas 500 hektare yang baru saja ditanam.
Para petani terkendala obat-obatan untuk menangani serangan hama sundep itu, karena bantuan dari pemerintah tidak terjadwal dengan pasti.
"Kami hanya bisa menggunakan cara tradisional, seperti menabur air yang dicampur bumbu penyedap rasa ke tanaman padi untuk menanggulangi hama itu," jelas Abdul Malik.
Hingga saat ini para petani di Desa Sidorejo sangat kesulitan untuk menangani serangan hama sundep yang semakin meningkat intensitasnya.
"Sudah berbagai cara yang kami lakukan, tetapi tetap saja ada daun padi yang mengering terserang hama sundep," tambahnya.
Malik menyatakan bantuan obat-obatan dari pemerintah hanya datang kadang-kadang dan diberikan dalam waktu tertentu.
Para petani berharap bantuan obat-obatan pertanian diberikan secara rutin, minimal setiap tiga bulan sekali untuk menanggulangi serangan hama.
"Bantuan obat-obatan dari pemerintah diberikan tahun lalu. Biasanya bantuan obat-obatan itu diberikan pada musim tanam, jadi bantuan hanya diberikan satu kali dalam setahun," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017