Samaridna (ANTARA Kaltim) - Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur menggelar Operasi Sapu Lubang atau menambal lubang di jalur jalan antarprovinsi sebagai upaya mendukung kelancaran arus transportasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi di Samarinda, Rabu, menyatakan selain Operasi Sapu Lubang, langkah yang dilakukan dalam mendukung Operasi Lilin Mahakam 2016 yakni memasang rambu lalu lintas pada ruas jalan yang longsor.
"Operasi sapu lubang akan dilakukan sepanjang jalan Samarinda-Balikpapan maupun jalan provinsi lainnya. Sedangkan untuk penanganan ruas jalan yang mengalami longsor, secepatnya akan ditangani. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mendukung kelancaran arus transportasi menjelang natal dan tahun baru 2017," kata Taufik Fauzi.
Provinsi Kaltim kata Taufik Fauzi, memiliki ruas jalan nasional sepanjang 1.710 kilometer dari arah Selatan sampai batas Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, dengan 768 kilometer dalam kondisi jalan baik dan sepanjang 833 kilometer dalam kondisi sedang, kondisi rusak ringan sepanjang 65 kilometer.
"Secara keseluruhan untuk kondisi jalan tersebut ada tiga produk akhir yakni, jalan aspal, jalan beton dan jalan agregat," kata Taufik Fauzi
Sementara, pada ruas jalan provinsi sepanjang 1.588 lanjutnya Taufik Fauzi, sebesar 70 persen dalam kondisi mantap dan tidak mantap berkisar 29 persen, sehingga masih diperlukan banyak pembiayaan untuk penanganan ruas jalan provinsi.
"Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan anggaran untuk ruas jalan nasional dari batas Kalimantan Selatan-Kaltim yakni, jalur jalan Batu Aji-Kuaro sebesar Rp430 miliar dengan rencana target penanganan sepanjang 38 kilometer untuk jalan aspal, ditambah beberapa kilometer jalan beton," kata Taufik Fauzi.
Pada ruas jalan Samarinda-Balikpapan sepanjang 102 kilometer tambahnya, dalam kondisi relatif mantap.
"Memang, sepanjang jalan tersebut ada beberapa lokasi yang mengalami longsor karena kondisi tanah yang bercampur pasir sehingga sangat labil," ucapnya.
"Penanganan ruas jalan nasional akan segera kami koordinasikan dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII Balikpapan untuk secepatnya dilakukan penanganan jalan yang mengalami longsor tersebut," kata Taufik Fauzi.
Ia menjelaskan, sebelumnya juga dilakukan penanganan jalan dari Kuoro, Kabupaten Paser ke Panajam Paser Utara dengan pembiayaan bersumber dari APBN berkisar Rp38 miliar.
"Tahun ini, di Balikpapan Kementerian Pekerjaan Umum sudah mendirikan Badan Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII yang khusus menangani Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara. Dengan adanya badan tersebut tentu akan memudahkan untuk melakukan koordinasi terkait infrastruktur jalan nasional maupun jalan provinsi," papar Taufik Fauzi.
Secara umum kata Taufik Fauzi, jalan Provinsi Kaltim dalam kondisi baik sebesar 36, 94 persen atau sepanjang 596.78 kilometer, jalan dengan kondisi sedang sepanjang 526.98 kilometer atau 33,17 persen, jalan rusak ringan 259.89 kilometer atau 16.36 persen, sepanjang 215.03 kilometer atau 13.54 persen dalam kondisi rusak berat.
Kemudian tambahnya, jenis permukaan ruas jalan yaitu, jalan aspal sepanjang 1.022,45 kilometer atau 94.35 persen, jalan kerikil 281.58 kiklometer atau 17.72 persen, sebesar 11, 51 persen atau 182,20 kilometer berupa jalan tanah, dan jalan beton 101.85 kilometer atau 5.41 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi di Samarinda, Rabu, menyatakan selain Operasi Sapu Lubang, langkah yang dilakukan dalam mendukung Operasi Lilin Mahakam 2016 yakni memasang rambu lalu lintas pada ruas jalan yang longsor.
"Operasi sapu lubang akan dilakukan sepanjang jalan Samarinda-Balikpapan maupun jalan provinsi lainnya. Sedangkan untuk penanganan ruas jalan yang mengalami longsor, secepatnya akan ditangani. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mendukung kelancaran arus transportasi menjelang natal dan tahun baru 2017," kata Taufik Fauzi.
Provinsi Kaltim kata Taufik Fauzi, memiliki ruas jalan nasional sepanjang 1.710 kilometer dari arah Selatan sampai batas Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, dengan 768 kilometer dalam kondisi jalan baik dan sepanjang 833 kilometer dalam kondisi sedang, kondisi rusak ringan sepanjang 65 kilometer.
"Secara keseluruhan untuk kondisi jalan tersebut ada tiga produk akhir yakni, jalan aspal, jalan beton dan jalan agregat," kata Taufik Fauzi
Sementara, pada ruas jalan provinsi sepanjang 1.588 lanjutnya Taufik Fauzi, sebesar 70 persen dalam kondisi mantap dan tidak mantap berkisar 29 persen, sehingga masih diperlukan banyak pembiayaan untuk penanganan ruas jalan provinsi.
"Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan anggaran untuk ruas jalan nasional dari batas Kalimantan Selatan-Kaltim yakni, jalur jalan Batu Aji-Kuaro sebesar Rp430 miliar dengan rencana target penanganan sepanjang 38 kilometer untuk jalan aspal, ditambah beberapa kilometer jalan beton," kata Taufik Fauzi.
Pada ruas jalan Samarinda-Balikpapan sepanjang 102 kilometer tambahnya, dalam kondisi relatif mantap.
"Memang, sepanjang jalan tersebut ada beberapa lokasi yang mengalami longsor karena kondisi tanah yang bercampur pasir sehingga sangat labil," ucapnya.
"Penanganan ruas jalan nasional akan segera kami koordinasikan dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII Balikpapan untuk secepatnya dilakukan penanganan jalan yang mengalami longsor tersebut," kata Taufik Fauzi.
Ia menjelaskan, sebelumnya juga dilakukan penanganan jalan dari Kuoro, Kabupaten Paser ke Panajam Paser Utara dengan pembiayaan bersumber dari APBN berkisar Rp38 miliar.
"Tahun ini, di Balikpapan Kementerian Pekerjaan Umum sudah mendirikan Badan Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XII yang khusus menangani Provinsi Kaltim dan Kalimantan Utara. Dengan adanya badan tersebut tentu akan memudahkan untuk melakukan koordinasi terkait infrastruktur jalan nasional maupun jalan provinsi," papar Taufik Fauzi.
Secara umum kata Taufik Fauzi, jalan Provinsi Kaltim dalam kondisi baik sebesar 36, 94 persen atau sepanjang 596.78 kilometer, jalan dengan kondisi sedang sepanjang 526.98 kilometer atau 33,17 persen, jalan rusak ringan 259.89 kilometer atau 16.36 persen, sepanjang 215.03 kilometer atau 13.54 persen dalam kondisi rusak berat.
Kemudian tambahnya, jenis permukaan ruas jalan yaitu, jalan aspal sepanjang 1.022,45 kilometer atau 94.35 persen, jalan kerikil 281.58 kiklometer atau 17.72 persen, sebesar 11, 51 persen atau 182,20 kilometer berupa jalan tanah, dan jalan beton 101.85 kilometer atau 5.41 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016