Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar doa bersama mengenang ambruknya Jembatan Kartanegara Tenggarong lima tahun lalu, di halaman Kantor Bupati setempat, Sabtu sore.

Ketua HMI Kutai Karbegara Irfan Tanthawi mengatakan, kegiatan tersebut bukan sekedar acara seremonial tahunan, tetapi untuk mendoakan para korban serta mengharap tidak ada lagi musibah atau peristiwa serupa terjadi.

"Kami berharap Kutai Kartanegara selalu diberi perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT," ujarnya.

Sementara, Pelaksana tugas Kepala BPBD Kutai Kartanegara Kusuma Wardhana yang membacakan sambutan Bupati Rita Widyasari menyampaikan musibah yang terjadi pada 26 November 2011 yang merenggut 24 korban jiwa dan 12 orang belum diketemukan, serta 39 orang mengalami luka ringan dan berat itu, menimbulkan kenangan pahit di benak masyarakat.

"Untuk itu, atas nama Pemkab kami Kutai Kartanegara turut bersimpati kepada keluarga korban. Kita juga berharap kejadian ini tak akan terulang," ucapnya.

Dikatakannya, Pemkab Kutai Kartanegara dalam membangun sarana prasarana publik, telah melalui proses perencanaan yang matang, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Disamping itu lanjutnya, aspek pemeliharaan tarutama bagi fasilitas umum akan terus dilakukan termasuk penyediaan pembiyaannya.

Melalui doa bersama itu ujar Kusuma Wardhana, dapat dijadikan sebagai momen membangun kebersamaan, mempererat silaturahmi, sehingga semangat membangun terus menggelora yang terimplementasi dalam aktivitas sehari-hari demi terwujudnya Kutai Kartanegara yang lebih baik lagi.

Doa bersama tersebut dipimpin Ketua MUI Kutai Kartanegara H Aminudin Edi, dihadiri para personel BPBD, tokoh dan anggota HMI Kutai Kartanegara.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan tabur bunga ke Sungai Mahakam di taman pedestrian bawah Jembatan Kartanegara. (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016