Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pertumbuhan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur hingga kini masih ditopang kuat oleh kinerja sektor pertambangan dan penggalian, paling tidak dapat dilihat dari besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga 2016.

"Peranan sektor pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan ekonomi Kaltim sangat kuat, sehingga ketika sektor ini terkoreksi, maka dampak perlambatan ekonominya juga terasa," ujar Kepala Tata Usaha (TU) Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Achmad Zaini di Samarinda, Jumat.

Ia mencontohkan, pada 2016 PDRB Kaltim berdasarkan harga konstan pada triwulan I dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp53 triliun dari total 21 sektor yang besarannya mencapai Rp107,82 triliun.

Kemudian PDRB triwulan II dari pertambangan dan penggalian mencapai Rp52,3 triliun dari total sektor yang sebesar Rp108,12 triliun, dan triwulan III sektor pertambangan memberikan andil Rp52,34 triliun dari 21 sektor yang total PDRB-nya sebesar Rp109 triliun.

Sektor kedua yang menopang pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah dari industri pengolahan. Namun dari industri pengolahan ini juga yang terbesar masih diperoleh dari pengolahan migas, disusul industri pengolahan pupuk, kimia, dan mesin.

Sektor industri pengolahan dalam PDRB Kaltim triwulan I 2016 berkontribusi Rp22,42 triliun, triwulan II Rp22,84 triliun, dan pada triwulan III 2016 memberikan sumbangan PDRB sebesar Rp23 triliun.

Berada di posisi ketiga adalah sektor konstruksi yang pada triwulan I memberikan andil Rp7,16 triliun, triwulan II Rp7,11 triliun, dan pada triwulan III berkontribusi sebesar Rp7,67 triliun.

Untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan I mampu memberikan sumbangan sebesar Rp6,97 triliun, triwulan II Rp7,13 triliun, dan pada triwulan III memberikan andil Rp7,3 triliun.

"Sektor yang paling kecil memberian andil terhadap pembentukan ekonomi dilihat dari PDRB berdasarkan harga konstan adalah sektor pengadaan air, yakni pada triwulan I sebesar Rp48,7 miliar, triwulan II Rp49,8 miliar, dan triwulan III Rp51,1 miliar," kata Achmad Zaini. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016