Samarinda (ANTARA Kaltim) - Listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah. Tetapi hingga hari ini masih ada warga yang daerahnya belum merasakan listrik, semisal Desa Bumi Etam, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.

Hal ini ditemukan Anggota DPRD Kaltim Syafruddin ketika meninjau langsung daerah yang menurut data 2010 berpenduduk lebih dari 9 ribu jiwa itu. Warga desa ini sudah berulang-ulang mengadu, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindakan serius dari pemerintah.

"Guna memenuhi kebutuhan listrik warga menggunakan mesin genset yang secara ekonomi jauh lebih mahal. Padahal mayoritas warga tergolong sederhana, sebagian besar petani," kata Syafruddin.

Menurutnya, listrik merupakan salah satu indikator penting dalam menciptakan daerah yang maju dan berkembang, serta meminimalkan disparitas antara perkotaan dengan pedesaan dalam rangka menciptakan pemerataan pembangunan dalam arti luas.

Ketersediaan listrik di samping infrastruktur akan mengundang banyak investor dalam menanamkan investasinya di berbagai bidang. Sehingga akan lebih banyak memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan daerah.

Politikus asal PKB itu mengkritisi kebijakan pemerintah provinsi yang memfokuskan arah pembangunan kepada program pembangunan infrastruktur mega proyek dengan skala pembiayaan tahun jamak, terlebih dengan kondisi keuangan daerah yang turun dalam beberapa tahun terakhir.

"Idealnya, dengan melihat kondisi geografis Kaltim seharusnya pembangunan lebih kepada pembangunan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, jalan antar desa hingga air bersih," ungkap Syafruddin.

Kendati demikian, saat ini Pansus Ketenagalistrikan DPRD Kaltim sedang melakukan pembahasan dan diharapkan tahun ini sudah bisa disahkan. Melalui raperda itu nantinya segala persoalan listrik di daerah dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik.

"Jangka pendeknya, paling tidak seharusnya ada perhatian terkait listrik dari pemerintah daerah setempat. Misalnya bekerja sama dengan PT PLN membangun pembangkit listrik. Walau dayanya tidak terlalu besar, paling tidak ada solusi,"harapnya.(Humas DPRD kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016