Samarinda (ANTARA Kaltim) - Momentum Kaltim Bershalawat dapat menciptakan toleransi antar umat beragama di Kaltim. Dengan bershalawat memberikan ketenangan hati bagi umat muslim, sehingga dalam menjalankan aktivitas semakin baik.

Dengan shalawat menjauhkan umat muslim dari sikap tercela, karena dengan mengucapkan shalawat setiap umat muslim selalu diingatkan dengan Allah SWT, agar selalu berbuat baik dalam bertugas maupun bermasyarakat.

“Mari dengan momentum ini kita tingkatkan toleransi antar umat beragama. Karena, dengan bershalawat menjauhkan kita dari sifat tercela dan buruk sangka. Dengan begitu, apa yang dikerjakan dapat berjalan baik dan terarah sesuai tuntutan agama,” kata Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak saat menghadiri Kaltim Bershalawat IV yang menghadirkan Ustadz Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dalam rangka memperingati HUT ke 57 BPD Kaltim di Lapangan Sepakbola Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kamis malam (20/10).

Awang menyebutkan, dengan bershalawat umat muslim mampu membangun kedamaian. Karena didasari dengan adanya hati yang damai dan ikhlas dalam berbuat, sehingga ucapan dan tindakan sejalan terarah dengan hati yang bersih.

Selanjutnya, dengan momentum ini Awang mengajak bersemangat membangun daerah dengan baik. Mulai PNS jadilah PNS yang melayani masyarakat dengan baik, guru jadilah guru yang teladan, pedagang jadilah pedagang yang jujur.

“Jika semua dikerjakan dengan niat hati yang baik, maka kerjaan itu akan lebih mudah dan kedamaian pun dapat terwujud,” jelasnya.

Direktur Utama BPD Kaltim Zainuddin Fanani meminta agar momentum Kaltim Bershalawat IV membangun semangat para karyawan BPD Kaltim untuk bekerja lebih baik, sehingga dapat melayani nasabah dengan baik.

“Apalagi dengan momentum HUT ke 57 ini, kami berharap melalui Kaltim bershalawat, masyarakat yang menabung di BPD Kaltim terus mendapatkan berkah dari Allah SWT dan mampu bersama masyarakat membangun daerah dengan baik,” jelasnya.(Humas Prov Kaltim/jay)   

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016