Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim menyambuat baik adanya keinginan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) untuk membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam membangun industri di daerah, khususnya industri Migas.

Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak mengatakan dukungan SKK Migas sangat diperlukan, agar investasi dari perusahaan Migas di Kaltim dapat membantu pendapatan asli daerah (PAD), sehingga turut membantu kesejahteraan rakyat.

“Ini yang kami harapkan. Karena dengan dukungan dari SKK Migas dapat mempermudah industri Migas di Kaltim melaksanakan program, sehingga operasional yang dilaksanakan perusahaan industri Migas berjalan baik,” kata Awang Faroek Ishak ketika menerima kunjungan kerja Manajemen SKK Migas yang dipimpin Wakil Kepala SKK Migas MI Zikrallah di Kantor Gubernur Kaltim,beberapa wajtu lalu.

Dukungan ini sangat diperlukan, karena baru-baru ini Kaltim mendapat tawaran investor dari Abu Dhabi dan Qatar yang berkeinginan membangun industri. Tetapi diperlukan adanya jaringan pipanisasi minyak dan gas untuk mendukung operasional pengembangan industri tersebut.

Awang meyakini, jika dukungan dari SKK Migas ada, maka investor tersebut tentu akan siap berinvestasi di Kaltim. Dengan begitu akan banyak lagi pendapatan daerah yang masuk. Jika pendapatan daerah banyak yang masuk, maka secara otomatis mendukung Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan program pembangunan melalui pendapatan asli daerah.

“Apabila respon SKK Migas betul-betul baik untuk mendukung Pemerintah Daerah, saya yakin ini sangat bagus. Sehingga investor besar akan masuk ke daerah ini dan investasi daerah semakin tinggi lagi,” jelasnya.

Wakil Kepala SKK Migas MI Zikrallah menyatakan pemerintah melalui SKK Migas berkomitmen mendukung Pemerintah Daerah dalam mengembangan industri yang membutuhkan adanya pasokan Migas. Selanjutnya, industri di daerah tidak hanya terfokus pada satu hasil produk tetapi bermacam-macam produk.

“Karena itu, ke depan Pemerintah Pusat berharap industri yang membutuhkan dukungan minyak dan gas bukan hanya memproduksi satu produk tetapi bermacam-macam produk. Jika dulu hanya bisa memproduksi methanol dan etanol, maka selanjutnya bisa produk lain, sehingga akan banyak lagi industri terbangun yang membutuhkan pasokan minyak dan gas,” jelasnya.(Humas Prov Kaltim/jay)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016