Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah SKPD KB di Provinsi Kaltim dan Kaltara serius akan menggalakkan kampung KB di daeranya dengan melakukan studi banding atau belajar ke Dusun Cigadug ,Desa Karyamukti ,Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
“Studi banding ini merupakan ide dari sejumlah SKPD KB dari Provinsi Kaltim dan Kaltara, mereka mau melihat langsung keberadaan kampung KB di Kota Banjar, khususnya Kampoeng KB di Desa Karyamukti ,†kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sukaryo Teguh Santoso, beberapa waktu lalu.
Adapun sejumlah SKPD KB yang mengikuti studi banding tersebut dari Kaltim di antaranya Kota Samarinda, Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Berau, Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Kemudian dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat.Selanjutnya dari Provinsi Kaltara dari Kabupaten Bulungan, Nunukan , Malinau dan ditambah dari Forum CSR Pertambangan.
Sebelum datang ke lokasi desa Karyamukti rombongan diberi penjelasan dari Wakil Walikota Banjar drg.H Darmadji Prawirasetia,M.Kes bersama pejabat terkait di ruang pertemuan Kantor Walikota Banjar.
Setelah mendapat penjelasan dari pemerintah Kota Banjar, rombongan langsung menuju ke lokasi Dusun Cigadug, Desa Karya Mukti, Kecamatan Pataruman dan diterima sejumlah warga serta Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat didepan Bale Sawala (Tempat berkumpul) kegiatan kampung KB.
“Pembentukan kampung KB tidaklah mudah, kami sudah lebih dulu merintisnya sejak tahun 2011 lalu, sebelum dicanangkan secara sernetak oleh Presiden RI Jokowi pada 14 Januari 2016 di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat,†katanya.
Ia mengatakan kampung KB Desa Karyamukti dipusatkan sejumlah kegiatan di Bale Sawala di antaranya pos KB, PIK Remaja, Bina Keluarga Balita (BKB) yang terintegrasi dengan sektor kesehatan Posyandu , Pendidikan ( PAUD) dan pertanian ( wanita tani), kelompok UPPKS.
Ajat menjelaskan pembentukan kampung KB tentunya mendapat dukungan dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama , kader dan masyarakat setempat. Awalnya untuk membangun Bale Sawala mendapatkan bantuan sebesar Rp5.000.000,-
Rohayati dari Petugas Lapangan KB (PLKB) Desa Karyamukti menambahkan bahwa sebelum terbentuknya kampung KB dan Bale Sawala terjadi pro dan kontra, namun setelah dilakukan advokasi dan pendekatan, akhirnya terwujud kampung KB di Desa Karyamukti.
“Terwujudnya kampung KB ini berkat kerjasama antara PLKB,perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para kader,†katanya.
Pada pertemuan tersebut sejumlah kepala SKPD KB baik dari Provinsi Kaltim maupun Kaltara antusias melakukan pertanyaan-pertanyaan. Terutama mengenai kendala-kendala yang dihadapi serta dukungan dari pemerintah Jawa Barat khususnya pemerintah Kota Banjar.
Muhammad Yani dari SKPD KB Bulungan mengatakan dari hasil studi banding ke Jawa Barat tentunya banyak wawasan dan pengalaman didapat, namun tidak semua bisa diterapkan.
“Utamanya komitmen para pimpinan atau para pengambil kebijakan, selain itu karakter masyarakatnya juga sangat berbeda. Disini komitmen para steakholder yang mendukung penuh dan kesadaran masyarakatnya yang tinggi, berbeda dengan masyarakat di Bulungan yang hetrogen,†katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
“Studi banding ini merupakan ide dari sejumlah SKPD KB dari Provinsi Kaltim dan Kaltara, mereka mau melihat langsung keberadaan kampung KB di Kota Banjar, khususnya Kampoeng KB di Desa Karyamukti ,†kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sukaryo Teguh Santoso, beberapa waktu lalu.
Adapun sejumlah SKPD KB yang mengikuti studi banding tersebut dari Kaltim di antaranya Kota Samarinda, Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Berau, Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Kemudian dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat.Selanjutnya dari Provinsi Kaltara dari Kabupaten Bulungan, Nunukan , Malinau dan ditambah dari Forum CSR Pertambangan.
Sebelum datang ke lokasi desa Karyamukti rombongan diberi penjelasan dari Wakil Walikota Banjar drg.H Darmadji Prawirasetia,M.Kes bersama pejabat terkait di ruang pertemuan Kantor Walikota Banjar.
Setelah mendapat penjelasan dari pemerintah Kota Banjar, rombongan langsung menuju ke lokasi Dusun Cigadug, Desa Karya Mukti, Kecamatan Pataruman dan diterima sejumlah warga serta Kepala Desa Karyamukti, Ajat Sudrajat didepan Bale Sawala (Tempat berkumpul) kegiatan kampung KB.
“Pembentukan kampung KB tidaklah mudah, kami sudah lebih dulu merintisnya sejak tahun 2011 lalu, sebelum dicanangkan secara sernetak oleh Presiden RI Jokowi pada 14 Januari 2016 di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat,†katanya.
Ia mengatakan kampung KB Desa Karyamukti dipusatkan sejumlah kegiatan di Bale Sawala di antaranya pos KB, PIK Remaja, Bina Keluarga Balita (BKB) yang terintegrasi dengan sektor kesehatan Posyandu , Pendidikan ( PAUD) dan pertanian ( wanita tani), kelompok UPPKS.
Ajat menjelaskan pembentukan kampung KB tentunya mendapat dukungan dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama , kader dan masyarakat setempat. Awalnya untuk membangun Bale Sawala mendapatkan bantuan sebesar Rp5.000.000,-
Rohayati dari Petugas Lapangan KB (PLKB) Desa Karyamukti menambahkan bahwa sebelum terbentuknya kampung KB dan Bale Sawala terjadi pro dan kontra, namun setelah dilakukan advokasi dan pendekatan, akhirnya terwujud kampung KB di Desa Karyamukti.
“Terwujudnya kampung KB ini berkat kerjasama antara PLKB,perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para kader,†katanya.
Pada pertemuan tersebut sejumlah kepala SKPD KB baik dari Provinsi Kaltim maupun Kaltara antusias melakukan pertanyaan-pertanyaan. Terutama mengenai kendala-kendala yang dihadapi serta dukungan dari pemerintah Jawa Barat khususnya pemerintah Kota Banjar.
Muhammad Yani dari SKPD KB Bulungan mengatakan dari hasil studi banding ke Jawa Barat tentunya banyak wawasan dan pengalaman didapat, namun tidak semua bisa diterapkan.
“Utamanya komitmen para pimpinan atau para pengambil kebijakan, selain itu karakter masyarakatnya juga sangat berbeda. Disini komitmen para steakholder yang mendukung penuh dan kesadaran masyarakatnya yang tinggi, berbeda dengan masyarakat di Bulungan yang hetrogen,†katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016