Bandung (ANTARA Kaltim)  - Anggota DPRD Kaltim Siti Komariah menyatakan BKKBN  kembali menggencarkan Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan  untuk menyejahterakan keluarga, dengan merencanakan keluarga, mengatur jarak kelahiran serta meningkatkan kualitas keluarga.

"Sebelumnya saya berpandangan,  persepsi  saya tentang KB adalah  kontrasepsi dan pembatasan kelahiran anak cuma dua, ternyata  program KB mengajak   mengatur  jarak kelahiran dan  banyak program-programnya untuk   peningkatkan kualitas keluarga  yang bertujuan mensejahterakan keluarga," katanya usai mengikuti  peninjauan Kampung KB   di Desa Karyamukti  Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.

Ia mengatakan di tiap-tiap daerah tentu berbeda, seperti di Pulau Jawa penduduknya cukup banyak sehingga harus ditekan angka kelahirannya, diharapkan angka kelahiran sedikit   agar anak-anak yang mereka lahirkan nantinya berkualitas.
 
Berbeda dengan penduduk Kaltim yang jumlahnya sedikit  dan memiliki wilayah cukup luas, mungkin di Kaltim tidak tepat kalau hanya memiliki anak dua. Setelah melihat perbandingan , maka yang perlu disejahterakan bukan hanya mereka yang berada di desa-desa, tetapi di Kaltim juga mereka yang berada di perkotaan perlu dirubah pola pikirnya.

Seperti  contoh kampung KB  di Desa Karyamukti,  Kota Banjar,  Jawa Barat kehidupan mereka  bergotong royong, disibukan hal-hal positif, anak-anak mereka mengaji  di mushola,  memanfaatkan lingkungan  yang ada dengan membuat kolam-kolam ikan, berkebun kelapa, karet serta sayur-sayuran untuk menambah pendapatan.

Dikatakannya  bahwa tentunya  disetiap daerah  berbeda, karakter masyarakatnya,  sehingga perlu pembinaan  yang disesuaikan  dimasing-masing daerah , pedesaan,perkotaan  dan daerah nelayan.

Jadi program KB menurutnya  tidak hanya berbicara masalah kontrasepsi , tetapi banyak program –program seperti  program   bagi remaja yakni program Generasi Berencana (Genre) agar para remaja tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba dan tertular HIV/AIDS, sehingga  mereka ada batasan dalam bergaul dan diarahkan kepada hal-hal yang positif dalam menyalurkan bakat  serta disalurkan melalui lomba-lomba yang digelar BKKBN.

"Sebenarnya yang diharapkan  pemerintah melalui program-program BKKBN adalah meski memiliki anak sedikit tetapi SDMnya berkualitas, dari pada banyak anak  tidak berkualitas. Jika banyak anak maka akan sulit bagi kita untuk memenuhi  kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan,   perhatian dan kasih sayang," katanya.

Siti Qomariah menegaskan   dalam  merencanakan sebuah keluarga  itu mutlak, seperti  yang dianjurkan oleh BKKBN , tidak menikah  usia dini, merencanakan  berkeluarga, mempersiapkan kehamilan  serta menjaga tumbuh kembang anak. Apabila semua telah direncanakan dengan baik maka Insyaallah akan dicapai keluarga sejahtera.

Sementara menanggapi pernyataan Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sukaryo Teguh Santoso yang mengharapkan Siti Qomariah  sebagai penyuluh KB, maka  disambut baik dan dia berterima kasih atas kepercayaan tersebut.

"Saya siap menjadi petugas KB dalam rangka mencerdaskan  masyarakat,  itu kepercayaan yang diberikan semoga  saya  bisa melaksanakan dengan baik, tentunya ada sinergi  kebersamaan antara  pemerintah dan masyarakat," katanya.

Siti Qomariah menambahkan  sebagai  anggota DPRD Kaltim, paling tidak dirinya  akan menyuarakan dan ikut mendukung, memberikan sumbangan pikiran  terhadap kegiatan-kegiatan program BKKBN, selain itu diharapkan juga pemerintah, tokoh agama , dan masyarakat dapat bekerjasama dalam membangun Kaltim lebih baik.(*)

Pewarta: Rachmad

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016