Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, membangun Laboratorium Lingkungan Hidup guna mempercepat uji laboratorium terhadap pencemaran lingkungan di daerah itu.

"Laboratorium dibangun untuk mempercepat uji laboratorium dari sampel pencemaran lingkungan yang selama ini dilakukan di Provinsi Kaltim," kata Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Paser, Amri Yuniardi di Tanah Grogot, Senin.

"Pembangunan laboratorium senilai Rp940 tersebut berasal dari bantuan keuangan Provinsi Kaltim," ujarnya.

Laboratorium itu nantinya, kata Amri, akan dijadikan tempat uji dari berbagai sampel pencemaran lingkungan yang ada di Kabupaten Paser.

"Kecuali pencemaran udara di perkotaan yang diakibatkan polusi kendaraan, pengambilan sampel uji laboratorium itu masih dilakukan pemerintah provinsi," kata Amri.

Pencemaran air di antaranya pencemaran limbah perusahaan baik, limbah yang berasal dari perusahaan batu bara maupun perusahaan kelapa sawit.

"Pencemaran air, terutama pada aliran air sungai yang mengakibatkan banyak ikan yang mati adalah salah satu contoh pencemaran yang pada umumnya sering terjadi," tutur Amri.

"Begitupun juga pencemaran udara yang berasal dari asap pabrik perusahaan," katanya.

Untuk pencemaran tanah pada umumnya tambahnya, yakni tanah atau lahan yang kritis akibat penambangan biji timah secara masif.

Setelah laboratorium itu berdiri kata Amri, BLH akan segera mengurus kelengkapan alat dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menunjang kegiatan operasionalnya.

"Setelah itu lengkap semua maka laboratorium akan berbentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) sendiri di bawah binaan BLH Paser," ujar Amri.

Sehingga, kata Amri, nantinya akan mempermudah pengawasan pemerintah daerah terhadap pencemaran lingkungan di sekitar masyarakat.

"Nanti prosesnya akan lebih cepat kalau sudah berdiri laboratorium sendiri sehingga keluhan masyarakat terkait lingkungan mereka yang tercemar bisa dengan mudah kami tindak lanjuti," kata Amri. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016