Paser (ANTARA Kaltim) - PT Kidceo Jaya Agung bekerja sama dengan Arjuna Cipta Kreatif menyelenggarakan pelatihan mengenal anak berkebutuhan khusus pada 3-4 September 2016, untuk mendukung program CSR perusahaan dalam mengembangkan mutu pendidikan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Pelatihan yang berlangsung di Gedung TK Jaya Taka Yayasan Bina Bersama Kideco, komplek perumahan karyawan PT Kideco Jaya Agung itu, dihadiri Sekcam Batu Sopang Sulistyanto, Kepala UPTD PSPD Dinas Pendidikan Batu Sopang Budi Prasetyo, perwakilan dari Koramil serta CSR First Manager PT Kideco Jaya Agung Suriyanto.

Narasumber yang memberikan materi pelatihan adalah Ibu Siti Sarah Hajar Nur Fuadah SPsi dan pendampingnya Ibu Hanum MA dari PT Arjuna Cipta Kreatif.

Dalam pelatihan dua hari itu, para guru dilatih bagaimana mengenali anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sebagian jenis ragamnya (karena spektrum kebutuhan khusus ini banyak sekali) dan juga bagaimana memperlakukan serta menangani anak-anak tersebut dengan benar.

"Pelatihan ini diikuti sebanyak 47 guru yang berasal dari 14 sekolah TK (Taman Kanak-Kanak) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kecamatan Batu Sopang," kata Suriyanto.

Menurut ia, guru merupakan unsur sangat penting dalam pendidikan, karena tanpa guru yang baik dan mampu mengajar secara mudah, asyik dan menyenangkan, para siswa akan kesulitan belajar dengan baik.

"Terlebih bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, guru harus memahami dan mengenal bagaimana anak-anak tersebut merupakan anak yang berkebutuhan tersendiri dan memerlukan pendampingan serta penanganan yang khusus," tambahnya.

Selama ini, masih banyak guru yang dengan mudah mengatakan atau menghakimi bahwa seorang anak berkebutuhan khusus atau autis.

Benarkah anak tersebut memang berkebutuhan khusus atau memang karena gaya belajar anak itu yang sedikit berbeda dari anak-anak lainnya? Apa jadinya jika guru salah memperlakukan anak yang sebenarnya normal dengan perlakuan khusus? Belum lagi stereotype dari teman-teman dan orang tua, tambah Suriyanto.

Ia berharap melalui pelatihan ini para guru dan penyelenggara pendidikan TK maupun PAUD lebih mengenal dan mengetahui bagaimana menangani anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka tidak dengan mudah memberikan label "anak berkebutuhan khusus".

"Jika memang ada salah satu di antara siswa-siswi di sekolah yang berkebutuhan khusus, para guru bisa mengenali dan tahu bagaimana memberikan perlakuan kepada mereka," paparnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016