Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Pembangunan Perbatasan Daerah Provinsi Kalimantan Timur akan melakukan pendampingan sekaligus memberikan pelatihan wirausaha bidang pariwisata dan ekonomi kreatif bagi masyarakat di Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau.
"Kecamatan Maratua merupakan salah satu pulau terluar yang ada di wilayah Kaltim, sehingga menjadi tugas kami untuk melakukan pembinaan di berbagai bidang usaha dan kemasyarakatan, termasuk bidang ekonomi," ujar Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Selasa.
Sebagai kawasan perbatasan, lanjutnya, Pulau Maratua memiliki potensi sumber daya alam yang besar pada sektor pariwisata dan perikanan, mengingat kawasan ini memiliki laut yang cukup luas sebagai sumber perikanan yang perlu diberdayakan hasilnya.
Kawasan ini juga strategis sebagai pertahanan dan keamanan negara, sehingga di Pulau Maratua juga sudah dibangun bandar udara.
Namun, Frederik mengakui hingga kini pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan pembangunan di wilayah negara tetangga, termasuk di Maratua, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah.
"Sebagai upaya percepatan pembangunan perbatasan, BPPD Kaltim menginisiasi kegiatan pendampingan wirausaha dan UMKM di Pulau Maratua," tambah Frederik didampingi Kepala Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha BPPD Kaltim, Husaini.
Menurut ia, Pulau Maratua memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai wilayah potensial industri berbasis sumber daya alam, seperti industri perikanan, hasil laut, dan pariwisata bahari, sehingga akan menjadi nilai tambah bagi warga setempat.
Dalam pelatihan dan pendampingan tersebut, BPPD menggandeng sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Provinsi Kaltim.
Disbudpar Berau akan memberikan materi terkait pengelolaan "homestay" (penginapan rumah warga), etika pelayanan motoris serta keselamatan terhadap wisatawan.
Sedangkan Disperindagkop dan UMKM Kaltim memberikan materi pembuatan kerajinan hasil laut dan pemanfaatan sumber daya alam.
"Hasil laut di Maratua cukup banyak, sehingga hasil tangkapan ikan ini bisa diolah menjadi aneka pangan. Sedangkan dari Disbudpar tentu lebih mendalami pengembangan pariwisata, karena sektor pariwisata di kawasan ini memang sudah terkenal hingga mancanegara sehingga tinggal melakukan pemolesan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kecamatan Maratua merupakan salah satu pulau terluar yang ada di wilayah Kaltim, sehingga menjadi tugas kami untuk melakukan pembinaan di berbagai bidang usaha dan kemasyarakatan, termasuk bidang ekonomi," ujar Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Frederik Bid di Samarinda, Selasa.
Sebagai kawasan perbatasan, lanjutnya, Pulau Maratua memiliki potensi sumber daya alam yang besar pada sektor pariwisata dan perikanan, mengingat kawasan ini memiliki laut yang cukup luas sebagai sumber perikanan yang perlu diberdayakan hasilnya.
Kawasan ini juga strategis sebagai pertahanan dan keamanan negara, sehingga di Pulau Maratua juga sudah dibangun bandar udara.
Namun, Frederik mengakui hingga kini pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan pembangunan di wilayah negara tetangga, termasuk di Maratua, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah.
"Sebagai upaya percepatan pembangunan perbatasan, BPPD Kaltim menginisiasi kegiatan pendampingan wirausaha dan UMKM di Pulau Maratua," tambah Frederik didampingi Kepala Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha BPPD Kaltim, Husaini.
Menurut ia, Pulau Maratua memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai wilayah potensial industri berbasis sumber daya alam, seperti industri perikanan, hasil laut, dan pariwisata bahari, sehingga akan menjadi nilai tambah bagi warga setempat.
Dalam pelatihan dan pendampingan tersebut, BPPD menggandeng sejumlah instansi terkait, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau, serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Provinsi Kaltim.
Disbudpar Berau akan memberikan materi terkait pengelolaan "homestay" (penginapan rumah warga), etika pelayanan motoris serta keselamatan terhadap wisatawan.
Sedangkan Disperindagkop dan UMKM Kaltim memberikan materi pembuatan kerajinan hasil laut dan pemanfaatan sumber daya alam.
"Hasil laut di Maratua cukup banyak, sehingga hasil tangkapan ikan ini bisa diolah menjadi aneka pangan. Sedangkan dari Disbudpar tentu lebih mendalami pengembangan pariwisata, karena sektor pariwisata di kawasan ini memang sudah terkenal hingga mancanegara sehingga tinggal melakukan pemolesan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016