Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB daerah itu per Juni 2016, baru sekitar Rp235,74 triliun.

"Kurun waktu beberapa tahun terakhir, Kalimantan Timur, menghadapi tantangan sebagai dampak kondisi ekonomi global yang kurang menggembirakan. Dampak dari kondisi ekonomi global dapat terlihat dari nilai Produk PDRB Kaltim pada 2015 sebesar Rp501,87 triliun, lebih rendah dari nilai PDRB pada 2014 sebesar Rp526,90 triliun. Bahkan, kondisi tersebut masih berlanjut hingga Juni 2016, dengan nilai PDRB hanya Rp235,74 triliun," kata Awang Faroek Ishak, pada sidang paripurna memperingati HUT Kemerdekaan ke-71 RI di Gedung Utama DPRD Kaltim di Samarinda, Selasa.

"Walaupun perekonomian Kaltim kurang menggembirakan, pemerintah tetap berupaya menjaga agar perlambatan ekonomi tidak berdampak pada masalah-masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran. Salah satu yang dilakukan pemerintah adalah mengurangi beban pengeluaran masyarakat dengan mengendalikan tingkat inflasi, terutama inflasi pada kelompok makanan," ujarnya.

Gubernur mengakui, dalam perjalanan mewujudkan visi pembangunan tidak mudah karena dalam implementasinya ditemui beberapa kendala.

"Namun kita harus yakin bahwa niat baik yang diikuti kerja keras dan kerja cerdas, fokus serta adanya kekompakan seluruh `stakeholder` atau pemangku kebijakan pembangunan akan mengantarkan kita pada pencapaian target yang ditetapkan," jelasnya.

"Dengan semangat HUT Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, kami berharap ke depan, seluruh komponen masyarakat serta jajaran DPRD Kaltim terus mendukung dan berpartisipasi secara aktif dalam mengawal pembangunan sehingga target dan sasaran pembangunan yang direncanakan dapat tercapai," tutur Awang Faroek.

Gubernur juga mengajak seluruh komponen masyarakat dari berbagai elemen dan profesi untuk bersatu dan berjuang membangun Kaltim menjadi lebih baik.

"Marilah kita merenungkan dan meneladani nilai-nilai kebangsaan dan semangat juang yang telah diwariskan oleh para pejuang dan pendiri bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan," kata Awang Faroek.

Kurun waktu 71 tahun perjalanan pemerintahan dan pembangunan, lanjut ia, telah melewati berbagai dinamika, tantangan dan ujian dalam mewujudkan cita-cita bangsa.

"Walaupun banyak yang telah kita capai namun, masih banyak juga pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan," jelasnya.

Saat ini, lanjut Awang Faroek, Kaltim merupakan provinsi yang sedang mengejar kemajuan dari ketertinggalannya dari provinsi lain yang ada di Pulau Jawa dalam melaksanakan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakatnya secara adil dan merata.

Hal tersebut, tambahnya, dapat dilihat dari beberapa indikator makro pembangunan yang telah menunjukkan arah perubahan.

"Dari aspek kesejahteraan yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia pada 2015, Kaltim mencapai angka 74,17. Sementara itu, dari indikator ekonomi dalam beberapa tahun terakhir Kalimantan Timur menghadapi tantangan sebagai dampak kondisi ekonomi global yang kurang menggembirakan," kata Awang Faroek.(*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016