Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintah provinsi Kalimantan Timur memberi pembekalan ilmu bela diri dan pembinaan mental kepada setiap anggota Satuan Polisi Pamong Praja di daerah itu.

"Pelatihan bela diri diperlukan agar setiap anggota atau pegawai Satpol mampu mengetahui situasi dan kondisi lingkungan sekitar, khususnya Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltim maupun rumah jabatan," ujar Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa, di Samarinda, Jumat.

Melalui pembekalan ilmu bela diri, kata Gede Yusa, anggota Satpol PP diharapkan dapat lebih percaya diri dalam menjalankan tugas, bukan untuk membentuk anggota Satpol senang berkelahi.

"Pendidikan dan pelatihan tersebut dimulai sejak 10 Agustus 2016 yang diawali oleh anggota Satpol PP Pemprov Kaltim yang berada di Balikpapan," kata Gede Yusa.

Pelatihan tersebut, katanya, wajib diikuti seluruh anggota Satpol PP Pemprov Kaltim yang rencananya dilaksanakan secara bertahap hingga semua anggota mengikuti pelatihan bela diri.

"Satpol PP prinsipnya harus mampu menjaga kehormatan lembaga pemerintahan, sehingga untuk mendukung itu, perlu adanya kesigapan dari anggota Satpol dalam bertugas," tuturnya.

"Artinya, kondisi ini berkenaan dengan fisik, tangan dan kaki harus kuat. Sehingga ketika menghadapi situasi tertentu tidak grogi atau takut. Bahkan, dengan mengikuti pelatihan bela diri, anggota dapat mengetahui mana titik kelemahan lawan," jelas Gede Yusa.

Ia berharap ke depan setiap anggota Satpol PP mengikuti tiga cabang bela diri yakni kempo, karate, dan taekwondo.

"Tetapi semua itu harus juga dibekali mental yang kuat. Artinya, anggota Satpol PP diajarkan untuk tidak ragu dalam bertindak, tapi tidak sembarangan. Pelatihan ini juga sangat baik untuk kesehatan anggota Satpol PP," jelas Gede Yusa.

Melalui pelatihan tersebut, Gede Yusa juga berharap kepada anggota Satpol yang merasa memiliki berat badan yang tinggi agar dapat dikurangi, termasuk anggota dengan perut buncit.

Pembekalan bela diri yang dilaksanakan di Kota Balikpapan tersebut dilatih oleh personel Polres Kota Balikpapan.

Setelah menjalani pelatihan, anggota Satpol di tes urine yang dikoordinasikan dengan Badan Narkotika Kota (BNK) Balikpapan, sekaligus untuk mengetahui apakah ada diantara mereka yang menjadi pengguna narkoba atau tidak.

"Tindakan yang kami lakukan agar anggota Satpol PP mampu menjadi contoh bagi pegawai yang lain dalam bekerja. Salah satunya tidak terlibat penyalahgunaan narkoba. Karena itu, pembinaan ini bukan hanya memberikan pelatihan bela diri tetapi juga pembinaan mental spiritual, seperti pengajian," kata Gede Yusa. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016