Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong pembentukan Desa Online di semua desa, meskipun desa tersebut berada di kawasan perbatasan, pedalaman, maupun daerah terpencil karena keberadaannya sangat penting.

"Saat ini sudah ada beberapa desa di Kaltim yang memiliki profil desa. Bahkan di antaranya sudah bisa diakses secara online. Sedangkan desa di perbatasan memang belum banyak yang punya," kata Kabid Ketahanan dan Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Musa Ibrahim di Samarinda, Selasa.

Dorongan terhadap pembentukan profil desa secara online dilakukan, seiring adanya program Kementerian Desa yang mulai 2016 juga mendorong terwujudnya desa online, kemudian ditargetkan pada 2019 semua desa di Indonesia profilnya bisa diakses dalam jaringan.

Keberadaan profil desa bagi pemerintah sangat penting karena fungsinya selain untuk pemetaan wilayah, perencanaan pembangunan secara berjenjang, juga untuk keperluan jika swaktu-waktu terjadi bencana, walaupun tidak seorang pun yang menginginkan adanya bencana.

Di Kaltim ada satu daerah yang berada di kawasan perbatasan darat dengan Malaysia, yakni Kabupaten Mahakam Ulu. Desa di perbatasan inilah yang menjadi perhatian pihaknya untuk mengatasi hal itu, apalagi masih banyak kawasan di daerah itu yang blank spot alias belum memiliki jaringan 3G untuk internet.

Saat ini, menurut informasi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Mahakam Ulu, semua desa Mahakam Ulu telah memiliki komputer jinjing (laptop) sehingga aset ini jelas menjadi modal besar untuk memulai terciptanya desa online.

Memang, lanjutnya, kendala yang muncul kemudian adalah belum adanya akses internet di kawasn itu. Namun kondisi ini bukan menjadi penghambat, karena operator desa maupun staf desa yang dipercaya bisa datang ke tempat-tempat yang memiliki jaringan 3G untuk mengunggah profil desa.

"Kalau ada kemauan serius dari kepala desa, pasti kendala ini bisa diatasi. Jika desa belum ada jaringan internet, aparaturnya bisa ke ibu kota kecamatan. Jika jaringan di kecamatan lelet, bisa ke ibu kota kabupaten. Kalau di kabupaten juga lelet, silahkan datang ke BPMPD Kaltim, biar kami bimbing sekalian," kata Musa.

Pola aparatur desa aktif membawa laptop ke sumber jaringan yang tidak lelet juga disarankan kepada desa terpencil lain selain di Kabupaten Mahakam Ulu, karena di Kaltim memang masih banyak desa di pedalaman yang sulit mendapatkan sinyal 3G.

Tujuan keterwujudan desa online ini tentu demi kemajuan pembangunan desa itu sendiri, karena pemerintah pusat tinggal klik di website yang ada, maka muncul gambaran ekonomi, potensi desa dan kondisi desa, sehingga pemerintah lebih mudah melakukan program pengembangan desa. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016