Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim panahan Kalimantan Timur dijadwalkan berangkat lebih awal ke Bandung, Jawa Barat, untuk adaptasi sekaligus menjajaki arena perlombaan PON XIX tahun 2016 di komplek Stadion Si Jalak Harupat.

Pelatih tim panahan Kaltim Agus Salim di Samarinda, Rabu, mengatakan tim panahan akan berangkat menuju Bandung pada awal September atau sekitar dua pekan pekan sebelum perhelatan PON berlangsung.

"Paling tidak kami bisa beradaptasi sebelum melaksanakan pertandingan, karena cabang panahan memang perlu proses adaptasi, terutama terkait arah angin," jelasnya.

Apalagi, lanjut Agus, lokasi penginapan tim panahan Kaltim yang berada di kawasan Cihampelas jaraknya cukup jauh dengan lokasi pertandingan.

"Dalam kondisi normal membutuhkan waktu 1-2 jam untuk menuju lokasi pertandingan, tapi kalau saat PON pasti macet dan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Makanya berbagai kendala seperti itu harus kita ketahui sebelum pertandingan," ujarnya.

Pada PON 2016, tim panahan Kaltim berkekuatan sebanyak 18 atlet putra dan putri yang akan mengikuti tiga kategori lomba, yakni recurve, compound dan standar bow.

KONI Kaltim menargetkan tiga medali emas bisa diraih dari cabang panahan, namun tim panahan hanya berani memasang target dua medali emas karena sejumlah pertimbangan dan kendala yang dihadapi.

Saat ini, tambah Agus Salim, tim panahan masih terkendala peralatan tanding, khususnya di nomor recurve dan compound, karena pengadaannya memerlukan biaya cukup besar. Berbeda dengan standar bow (ronde nasional) yang harganya masih bisa dijangkau.

"Walaupun peralatan masih menjadi kendala, kami tetap harus optimistis paling tidak peluang emas itu ada di compound dan standar bow, baik putra maupun putri," imbuhnya.

Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengakui saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi oleh KONI untuk merealisasikan keperluan cabang olahraga, terutama peralatan.

Namun demikian, Zuhdi selalu mengingatkan para atlet dan pelatih jangan sampai keterbatasan ini memupuskan motivasi dalam mengejar prestasi terbaik di ajang PON 2016.

"Peralatan ini memang salah satu unsur terpenting dalam latihan, tetapi dengan melihat kondisi saat ini, kami tetap berharap atlet bersemangat dan jangan sampai ini menjadi alasan untuk tidak latihan. Saya yakin apa yang menjadi kendala ini pasti ada solusinya, paling tidak atlet masih bisa menggunakan alat yang ada saat ini," ujarnya.     (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016