Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meminta masyarakat agar tetap menjaga iklim kondusif di daerah itu.
"Kerukunan antarumat beragama, suku, budaya dan etnis di Kaltim telah berjalan baik. Hal ini terbukti dari kondusifitas daerah yang selalu terjaga dengan baik, mulai saat pemilihan legislatif, pemilihan presiden hingga pemilihan gubernur yang berjalan aman dan tertib," kata Awang Faroek di Samarinda, Senin.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa keamanan Kaltim terjaga dengan baik. Jadi, mari kita jaga iklim kondusif daerah ini," ujarnya.
Namun demikian lanjut Awang Faroek, kondisi tersebut tidak akan dapat terwujud jika tidak didukung seluruh mayarakat, melalui komunitas atau forum kebangsaan yang didirikan sejak 14 tahun lalu.
Provinsi Kaltim tambahnya, sudah membantu forum koordinasi deteksi dini di masing-masing daerah, jauh sebelum instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut.
"Jadi, Kaltim sudah lebih dulu membentuk forum deteksi dini dengan sebutan Forum Komunikasi Persaudaraan AntarMasyarakat Kalimantan Timur (FKPMKT) yang kini termasuk dalam Forum Kebangsaan Kaltim," tutur Awang Faroek.
Forum tersebut menurut Awang Faroek, mampu menjaga kerukunan masyarakat di Kaltim, sehingga tidak ada konflik antaretnis, suku dan agama.
"Kondisi ini menunjukkan masyarakat Kaltim mampu hidup rukun dan tertib," jelas Awang Faroek.
Gubernur Kaltim memberikan apresiasi atas terbentuknya Forum Koordinasi Pencegahan dan Rehabilitasi Narkoba (FKPN) Kaltim. "Melalui forum ini, diharapkan Kaltim mampu menurunkan prevalensi penyalahgunaan narkoba," katanya.
"Narkoba adalah salah satu musuh masyarakat dan saya minta forum ini bisa dibentuk di 10 kabupaten/kota di Kaltim, sehingga dapat membantu aparat kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas penyalahgunaan narkoba. Begitu juga dengan forum yang lain dapat dibentuk di kabupaten/kota," harap Awang Faroek.
Ia menyatakan, mendukung langkah Presiden Joko Widodo dan Kejaksaan serta kepolisian yang menerapkan hukuman mati bagi bandar narkoba.
"Saya yakini pelaku lainnya juga akan menerima hal yang sama. Tindakan tersebut diharapkan dapat menekan tingginya penyalahgunaan narkoba di negara ini," kata Awang Faroek.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kerukunan antarumat beragama, suku, budaya dan etnis di Kaltim telah berjalan baik. Hal ini terbukti dari kondusifitas daerah yang selalu terjaga dengan baik, mulai saat pemilihan legislatif, pemilihan presiden hingga pemilihan gubernur yang berjalan aman dan tertib," kata Awang Faroek di Samarinda, Senin.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa keamanan Kaltim terjaga dengan baik. Jadi, mari kita jaga iklim kondusif daerah ini," ujarnya.
Namun demikian lanjut Awang Faroek, kondisi tersebut tidak akan dapat terwujud jika tidak didukung seluruh mayarakat, melalui komunitas atau forum kebangsaan yang didirikan sejak 14 tahun lalu.
Provinsi Kaltim tambahnya, sudah membantu forum koordinasi deteksi dini di masing-masing daerah, jauh sebelum instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut.
"Jadi, Kaltim sudah lebih dulu membentuk forum deteksi dini dengan sebutan Forum Komunikasi Persaudaraan AntarMasyarakat Kalimantan Timur (FKPMKT) yang kini termasuk dalam Forum Kebangsaan Kaltim," tutur Awang Faroek.
Forum tersebut menurut Awang Faroek, mampu menjaga kerukunan masyarakat di Kaltim, sehingga tidak ada konflik antaretnis, suku dan agama.
"Kondisi ini menunjukkan masyarakat Kaltim mampu hidup rukun dan tertib," jelas Awang Faroek.
Gubernur Kaltim memberikan apresiasi atas terbentuknya Forum Koordinasi Pencegahan dan Rehabilitasi Narkoba (FKPN) Kaltim. "Melalui forum ini, diharapkan Kaltim mampu menurunkan prevalensi penyalahgunaan narkoba," katanya.
"Narkoba adalah salah satu musuh masyarakat dan saya minta forum ini bisa dibentuk di 10 kabupaten/kota di Kaltim, sehingga dapat membantu aparat kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas penyalahgunaan narkoba. Begitu juga dengan forum yang lain dapat dibentuk di kabupaten/kota," harap Awang Faroek.
Ia menyatakan, mendukung langkah Presiden Joko Widodo dan Kejaksaan serta kepolisian yang menerapkan hukuman mati bagi bandar narkoba.
"Saya yakini pelaku lainnya juga akan menerima hal yang sama. Tindakan tersebut diharapkan dapat menekan tingginya penyalahgunaan narkoba di negara ini," kata Awang Faroek.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016