Penajam (ANTARA Kaltim) - PT Angkutan Sungai Danau dan Peyeberangan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meprediksi lonjakan penumpang saat arus mudik maupun balik Idul Fitri 2016 mencapai 30 persen.

"Berdasarkan perhitungan kenaikan jumlah penumpang sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 30 persen," kata Kepala PT ASDP Penajam Paser Utara, Rahmat, saat ditemui di Penajam, Sabtu.

Lonjakan penumpang yang menggunakan jasa kapal feri penyeberangan diprediksi terjadi pada H-3 (tiga hari sebelum lebaran) dan H+3 atau tiga hari setelah lebaran.

Seperti pada arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun sebelumnya lanjut Rahmat, jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan feri melonjak mencapai 30 persen dari hari biasa.

"Biasanya tiga hari sebelum lebaran lonjakan penumpang banyak dari arah Balikpapan ke Penajam, sedangkan tiga hari setelah lebaran banyak penumpang dari arah Penajam ke Balikpapan," katanya.

Selain penumpang, lonjakan juga terjadi pada kendaraan roda dua, yakni sekitar 25 persen dan kendaraan roda empat mencapai berkisar 15 persen.

"Lonjakan itu biasanya didominasi kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat," ungkap Rahmat.

PT ASDP menurut Rahmat, menyiapkan 16 unit kapal feri untuk sarana transportasi menghadapi arus mudik dan arus balik lebaran.

"Jika terjadi antrean panjang, maka semua kapal yang ada dioperasikan untuk melayani arus mudik dan arus balik lebaran," ujarnya.

PT ASDP Penajam Paser Utara juga mengoperasikan dua dermaga kapal feri secara tetap dan konsisten menjalankan jadwal keberangkatan kapal feri dengan menetapkan waktu 20 menit untuk bongkar muat.

"Kami tetapkan waktu 20 menit untuk bongkar muat kemudian langsung berangkat lagi, itu wajib dijalankan secara konsisten kalau tidak akan dikenakan denda," kata Rahmat.

"Antisipasi terjadinya lonjakan penumpang arus mudik dan arus balik lebaran, juga dilakukan dengan mengoperasikan kapal feri selama 24 jam dengan 50 trip," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016