Samarinda, 30/5 (Antara) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berniat menggelar lomba kebersihan Sungai Karang Mumus (SKM) per RT untuk memacu warga menjaga daeran aliran sungai (DAS) dan kebersihan lingkungan.

"Kondisi SKM masih memprihatinkan baik karena sampah maupun kotoran manusia dari jamban di bantaran SKM, makanya kami berencana menggelar berbagai kegiatan, diantaranya lomba kebersihan SKM antar RT," ujar Wakil Ketua (Koordinator Pokja IV) TP PKK Kota Samarinda Naniek Harjanie di Samarinda, Minggu.


Naniek yang merupakan istri Sekretaris Kota Samarinda Hermanto tersebut melanjutkan, selama ini lembaga swadaya masyarakat bersama Pemkot Samarinda telah mencoba berbagai cara untuk menjadikan SKM bersih, namun hingga kini ajakan untuk tidak membuang sampah dan kotoran ke sungai belum mendapat hasil optimal.


Hal itu dapat dilihat dari masih banyaknya warga melemparkan berbagai perkakas yang sudah tidak terpakai ke sunga seolah sungai menjadi tempat sampah, padahal peran sungai sangat penting baik untuk mengurangi banjir maupun untuk kehidupan masyarakat dan makhluk lain di dalam sungai.


Ia mengaku saat membantu LSM Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) mengambil sampah di sungai itu, ia melihat di kolong-kolong rumah warga yang tinggal di sepanjang bantaran SKM, banyak sampah yang menumpuk baik sampah plastik maupun sampah lain yang tidak bisa terurai.


Selain itu, sampah yang hanyut di sungai akibat yang dibuang oleh warga di kawasan hulu juga masih banyak, bahkan ada pula sampah dari perkakas rumah tangga yang ketika dibuang langsung tenggelam ke dasar sungai, sehingga hal ini semakin memperparah percepatan pendangkalan sungai.


Melalui lomba secara berkala diharapkan perlahan-lahan mampu membuat masyarakat tergugah bawa sungai memiliki peran vital bagi kehidupan, karena banjir yang terjadi salah satunya adalah karena DAS SKM yang mendangkal, termasuk sampah dari kawasan Pasar Segiri.


Kemudian SKM masih digunakan masyarakat untuk mandi dan cuci pakaian, bahkan menggosok gigi, sehingga tempat yang digunakan untuk membersihkan tubuh tersebut sudah semestinya tidak dijadikan tempat pembuangan sampah.


Ia juga menyinggung tentang wisata SKM yang cukup mengasyikkan karena ia sudah melakukan hal itu sampai di kawasan hulu, sehingga kawasan yang masih cantik di hulu SKM itu patut dipertahankan.


"Saya bersama sahabat saya Bu Syuraidah sudah berwisata ke hulu SKM.  Saya baru mengetahui bahwa di bagian hulu masih ada kawasan yang cantik, pohon-pohon masih rindang dan airnya masih cukup jernih, jadi kami dari PKK akan mengusulkan ke Pemkot Samarinda untuk melindungi kawasan itu agar tidak dirusak masyarakat," kata Naniek. (*)

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016