Samarinda (ANTARA Kaltim) - KONI Kalimantan Timur menyesalkan kasus pengeroyokan yang dialami sejumlah pemain tim sepak bola PON setempat pada laga final Turnamen Piala Wali Kota Padang 2016 di Stadion H Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/5).

Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya di Samarinda, Senin, mengatakan lembaganya akan mengupayakan pendampingan hukum kepada Asosiasi Sepak Bola Provinsi Kaltim yang telah mengajukan proses hukum dalam penuntasan kasus penganiayaan tersebut.

"Kami akan meminta bidang hukum KONI Kaltim untuk melakukan pendampingan, karena pemain sepak bola PON ini masih di bawah tanggung jawab KONI. Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi di kemudian hari, bukan hanya untuk sepak bola, tapi juga cabang olahraga lainnya," kata Zuhdi usai menerima rombongan tim sepak bola PON Kaltim yang baru saja menjuarai turnamen Piala Wali Kota Padang 2016.

Selain pendampingan hukum, KONI Kaltim akan melaporkan kejadian tersebut kepada Gubernur dan Kapolda Kaltim serta Pangdam VI Mulawarman, mengingat para pejabat itu merupakan bagian dari tim penanggung jawab sukses prestasi Kaltim menuju PON XIX 2016.

Di hadapan para pemain tim PON Kaltim, Zuhdi mengatakan upaya mempertahankan medali emas cabang sepak bola pada PON 2016 di Jawa Barat sangat berat.

Ia berharap para pemain dan ofisial bisa mengambil hikmah positif dari kejadian di Padang dan tetap fokus selama masa persiapan latihan.

"Bagi para pemain yang masih cedera, silakan berobat lagi sesuai rujukan dokter. Kami berharap mereka yang cedera bisa cepat pulih dan segera menjalani berlatih lagi," tambahnya.

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada laga final turnamen Piala Wali Kota Padang 2016 yang mempertemukan Tim PON Kaltim melawan PS TNI AL.

Laga tersebut dimenangkan Tim PON Kaltim melalui adu pinalti dengan skor 3-0, setelah kedua tim bermain imbang 1-1 hingga waktu normal berakhir.

Menurut sejumlah pemain dan ofisial tim Kaltim, kericuhan itu berawal dari perayaan kemenangan yang dilakukan para pemain dengan berlarian menuju penjaga gawang tim yang berhasil menggagalkan tiga tendangan pinalti lawan.

Ketika selebrasi itu, seorang pemain PON Kaltim bernama Rezam Baskoro, tanpa diketahui sebabnya terjatuh di hadapan barisan pemain PS TNI AL.

"Mungkin ada kesalahpahaman, hingga sejumlah pemain PS TNI AL langsung melakukan pemukulan terhadap pemain PON Kaltim yang jatuh tersebut. Sejumlah suporter juga ikut masuk lapangan dan mengeroyok pemain Kaltim," kata Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi, yang ikut menjadi korban pengeroyokan itu. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016